Bantul

Bentuk Taman Bacaan Masyarakat, Triyanto Tularkan Semangat Berkarya dan Menuntut Ilmu

Triyanto tak ingin berhenti sampai di situ, ia ingin mengajak rekan-rekannya untuk aktif berkarya.

Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Amalia Fathonaty
Triyanto giat menularkan semangat pada pemuda seusianya dalam menuntut ilmu dan berkarya melalui TBM Guyub Rukun, Rabu (19/9/2019). 

Sebagian besar dari koleksi tersebut merupakan donasi dari pihak personal maupun lembaga.

Baca: Selain Taman Baca, Alas Literasi Banjarharjo menjadi Spot Menarik untuk Camping dan Outbound

"Sebagian besar dari donasi, ada juga yang beli tapi dari koleksi pribadi saya atau teman-teman yang lain," kata dia. Donasi individu ini berdatangan dari berbagai daerah. Diakui Triyanto, ada seorang donatur dari Surabaya yang rutin mendonasikan buku. "Teman di Facebook rutin kirim buku kemari," jelasnya.

Tak hanya itu, koleksi buku di TBM ini makin bervariasi lantaran setiap satu bulan sekali ada titipan 100 buku dari perpustakaan keliling milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Bantul.

Triyanto merasa beruntung, dirinya dapat mengakses bantuan buku dari Dispusip tersebut.

"Jadi setiap bulan ganti koleksi. Kami juga dapat anggaran triwulan dari Dispusip sebesar 500 ribu," kata dia.

Ia melihat, minat baca di lingkungannya semakin meningkat terutama pada anak-anak.

"Minat baca anak-anak sudah bagus. Tapi kalau untuk pemuda dan usia di atasnya masih perlu dipancing," bebernya.

Untuk menarik minat baca para pemuda dan orang dewasa, Triyanto dan rekan-rekannya di Karang Taruna dua bulan sekali menggelar sejenis workshop.

Bukan workshop biasa, Triyanto membuat workshop berdasar buku yang bersifat aplikatif seperti buku memasak atau kerajinan.

Di samping itu, ada pula kegiatan untuk anak-anak.

"Kami ada bimbingan belajar (bimbel) juga, seminggu tiga kali setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat," kata Triyanto.

Baca: Pemuda Siluk Kumpulkan Hasil Jual Sampah untuk Bangun Taman Bacaan

Bimbel yang diberi nama Sinau Bebarengan ini digelar setelah magrib hingga pukul 19.30.

Dibimbing para pemuda Karang Taruna, anak-anak di sekitar TBM pun dapat belajar banyak hal tak hanya sebatas pelajaran di sekolah saja.

"Untuk anak-anak PAUD kami juga ada kegiatan belajar. Tapi tidak seperti anak-anak yang sudah besar, mereka hanya kami ajak jalan-jalan, main ke sawah. Belajar yang ringan-ringan aja," kata alumnus jurusan administrasi perpustakaan UIN Sunan Kalijaga ini.

Selain bimbel, Triyanto juga menggerakkan puluhan pemuda di dusunnya untuk berkarya di bidang lain.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved