Idul Adha 1439 H

Lima Tradisi Unik Idul Adha di Berbagai Daerah di Indonesia

Berikut adalah lima tradisi unik di Indonesia menjelang ataupun saat Idul Adha, sebagaimana dikutip dari berbagai sumber.

Penulis: say | Editor: Muhammad Fatoni
leuserantara.com
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Idul Adha 1439 H akan diperingati umat muslim di seluruh dunia beberapa waktu lagi.

Pada hari tersebut, umat Islam yang mampu akan menyembelih hewan qurban (sesuai KBBI kurban).

Beberapa daerah di Indonesia akan menyambut Idul Adha dengan tradisi unik.

Berikut adalah lima tradisi unik di Indonesia menjelang ataupun saat Idul Adha, sebagaimana dikutip dari berbagai sumber.

Baca: Ini Penjelasan Terkait Perbedaan Takbir Idul Adha dan Idul Fitri

Baca: Seperti Inilah Niat dan Tata Cara Mandi Sebelum Jalankan Shalat Idul Adha

1. Toron, Tradisi Mudik Warga Madura

Sebagian besar masyarakat Indonesia akan mudik saat Idul Fitri.

Namun bagi warga Madura, mereka akan mudik dari tanah rantau saat Idul Adha.

Tradisi mudik ini disebut toron.

Seperti mudik pada umumnya, warga Madura juga akan berkumpul bersama sanak saudaranya, saat berada di kampung halaman.

2. Mepe Kasur di Banyuwangi

Masyarakat Using yang tinggal di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, memiliki tradisi unik saat Idul Adha.

Pada hari tersebut, mereka akan menjemur kasur di depan rumah hingga sore hari.

Selama dijemur, kasur itu akan dipukul-pukul menggunakan rotan atau sapu lidi agar bersih.

Masyarakat meyakini tradisi tersebut dapat mengeluarkan segala macam penyakit dari dalam rumah.

Bagi pasangan suami istri, tradisi jemur kasur juga diharapkan dapat memberikan kelanggengan bagi hubungan mereka.

Baca: Tuntunan Tata Cara Shalat Idul Adha dan Hukumnya

Baca: Idul Adha 2018 - Memahami Makna Hari Tasyrik dan Amalan-amalan yang Dianjurkan

3. Tradisi Apitan di Semarang

Tradisi apitan di Semarang dilakukan dengan mengarak tumpeng dan berbagai hasil bumi di jalan raya.

Setelah tiba di tempat tujuan dan dibacakan doa, warga akan berebut untuk mengambil hasil bumi dari gunungan.

Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat terhadap rezeki yang telah diberikan Allah SWT.

4. Grebeg Gunungan Yogyakarta

Menjelang Idul Adha, Yogyakarta juga memiliki tradisi unik, yakni grebeg gunungan, yang diarak dari Kraton menuju masjid, melewati Alun-alun Utara.

Setelah tiba di masjid, tiga gunungan yang berupa satu gunungan lanangan dan dua gunungan putri, akan diperebutkan oleh warga.

Baca: Sepenggal Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang Menjadi Sejarah Idul Adha

Baca: Idul Adha 1439 H - Inilah Dasar Hukum, Kriteria Hewan Qurban hingga Aturan Pembagian Daging

5. Tradisi Manten Sapi di Pasuruan

Sapi-sapi yang akan dikurbankan di desa Wates Tani, kecamatan Grati, Pasuruan, Jawa Timur, dirias seperti layaknya pengantin, sehari menjelang Idul Adha.

Sapi-sapi itu akan dikalungi bunga tujuh warna, serta tubuhnya ditutupi dengan sehelai kain putih.

Setelah dirias, sapi yang akan dikurbankan digiring menuju masjid, guna diserahkan pada panitia qurban (sesuai KBBI kurban).

Saat tradisi dilaksanakan, ibu-ibu juga tak ketinggalan meramaikan acara tersebut, dengan membawa peralatan dan bumbu memasak untuk daging qurban. (tribunjogja.com/ berbagai sumber).

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved