Polisi Berjualan Cilok
Termotivasi Sang Anak, Bripka Toni Pilih Nyambi Jualan Cilok 86
Termotivasi Sang Anak yang Membutuhkan Biaya Besar Untuk Terapi, Bripka Toni Pilih Nyambi Jualan Cilok 86.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
"Selama itu memang halal ya tidak apa-apa," kata Toni.
Bahkan ia mendapat banyak dukungan dari rekan-rekannya sesama polisi.
Teman-temannya justru kagum melihat Toni yang tetap semangat meski harus berjualan hingga malam selepas bekerja.
Tak hanya teman-temannya, Toni juga didukung oleh atasannya di Polda DIY. Ia pun dipesan agar bisa membagi waktu dengan baik.
"Kadang-kadang teman kerjanya pesan juga buat dimakan di kantor," ujar Ade sambil tertawa.
Mengingat Toni adalah seorang polisi aktif, para pembeli pun turut bertanya banyak hal kepadanya, termasuk cara mengurus surat-surat penting dan sebagainya.
Walau tengah berjualan, Toni tetap meladeni pertanyaan-pertanyaan dari para pembelinya tersebut.
"Suami saya orangnya santai. Ia juga cepat akrab dengan siapapun," tutur Ade.
Sang Anak Masuk Sekolah Umum
Usaha Toni dan Ade untuk memperjuangkan sang anak berbuah manis.
Berkat kerja keras yang dilakoni pasangan ini, sang anak akhirnya diperbolehkan untuk bersekolah di sekolah umum.
Ade pun bersyukur anaknya diperbolehkan bersekolah di sekolah umum meski termasuk anak berkebutuhan khusus.
"Bagaimana pun juga dia anak saya. Saya tetap ikhlas apa pun keadaannya," tegas Ade.
Toni pun berharap apa yang dilakukannya ini bisa memotivasi banyak orang.
Terutama tentang bagaimana tetap mau berusaha sekecil apa pun itu.
"Kerja dan apa pun harus dilakukan dari hati. Selama itu halal jangan gengsi," imbuh Toni. (tribunjogja)


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											