Kisah Inspiratif
Inspiratif, Meski Tanpa Tangan Utuh, Eko Sugeng Sukses Jadi Seorang Barista
Inspiratif, Meski Tanpa Tangan Utuh, Eko Sugeng Sukses Jadi Seorang Barista
Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Hari Susmayanti
Selanjutnya, meski tampak sedikit kesulitan, ia mulai memasukkannya ke dalam mesin ekspreso.
Tak ketinggalan, dirinya pun juga sudah tampak terlatih membawa nampan dan kopi buatannya menuju meja pelanggan, meski tampak sedikit beresiko jatuh namun ia sekalipun tak ragu membawa dan dengan percaya dirinya menaruh gelas kopi di meja pelanggan.
Kegiatan tersebut kini mulai rutin ia lakukan. Menjadi bagian dalam barista Cupable Coffee menjadi dirinya merasa berguna dan memiliki kesetaraan dengan orang normal lainnya.
Itulah yang ia inginkan, tak ada diskriminasi terhadap penyandang disabilitas.
"Melalui kopi dan menjadi barista menjadi bukti bahwa kita (difabel) bisa," ungkapnya.
Ingin Akses Pekerjaan
Melalui Eko Sugeng yang sukses menjadi barista meski memiliki keterbatasan fisik, membuat Panti Rehabilitasi Yakkum terinspirasi memberikan pelatihan inklusif barista bagi orang dengan rawan diskriminasi salah satunya yakni orang dengan disabilitas.
Melalui pelatihan ini menjadi sebuah harapan bagi para kaum difabel dan rawan diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan dan membuat usaha.
Akses yang mendukung bagi kaum difabel dan sikap skeptis masyarakat terhadap kaum difabel masih menjadi hantu bagi para penyandang difabel sehingga ia dan lainnya berharap hal tersebut mulai terkikis.
"Sebenarnya bukan kita ingin dispesialkan namun hanya ingin kita diberi jalan dan fasilitas pendukung untuk mewujudkan apa yang ingin kita cita-citakan," ungkap Eko. (tribunjogja)