Kulonprogo

Kodim 0731/Kulonprogo Gladi Posko Potensi Bencana

Hal ini sebagai langkah penyamaan persepsi dan mematangkan koordinasi antar instansi terkait penanganan bencana.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
Tribun Jogja/Hamim Thohari
Waduk Sermo di Dusun Sermo, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Gladi kesiapan menghadapi potensi bencana digelar Kodim 0731/Kulonprogo, Selasa (22/5/2018) dan akan berlangsung hingga tiga hari.

Hal ini sebagai langkah penyamaan persepsi dan mematangkan koordinasi antar instansi terkait penanganan bencana.

Pada gladi Posko di hari pertama itu disituasikan bencana jebolnya waduk sermo.

Gelaran itu diikuti para pengambul kebijakan di daerah terkait penanganan bencana.

Di antaranya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Dinas Kesehatan, Kepolisan, Satpol PP, dan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) selaku pengelola Waduk Sermo.

Baca: Angka Peminat Sambungan Rakyat di Kulonprogo Cukup Tinggi

Komandan Kodim 0731/Kulonprogo, Letkol Inf Dodit Susanto mengatakan, di wilayah Korem 072/Pamungkas terdapat sejumlah potensi bencana.

Selain kemungkinan jebolnya Waduk Sermo juga ada potensi bencana serupa dari Waduk Sempor dan Waduk Wadas Lintang di Kebumen, erupsi Gunung Merapi di wilayah Magelang dan Sleman.

Juga, potensi bencana lain yang meliputi bencana banjir, longsor, gempa bumi, angin kencang bahkan tsunami.

"Hari pertama Gladi Posko penekanannya lebih kepada koordinasi antar instansi, menyamakan pemahaman dan persepsi dalam penanganan bencana. Dipaparkan juga oleh BBWSSO tentang kondisi nyata dan hakekat ancaman Sermo," kata Dodik.

Baca: Kulonprogo Bersiap Terapkan Online Single Submission

TNI AD disebutnya sudah terbiasa menghadapi bencana dan penanganannya penanganan bencana.

Namun, hal itu tetap perlu latihan atau gladi bersama sehingga para personil dan instansi terkait memiliki gambaran yang lebih luas terkait penanganan bencana.

Tujuannya mematangkan koordinasi dan pemahaman standar operasional prosedur yang harus dilaksanakan tiap pengambil kebijakan.

"Sehingga tidak ada tumpang tindih atau saling lempar tanggungjawab saat ada kejadian di lapangan. Kami berharap hari ketiga nanti simulasi bisa dilakukan di Kulonprogo. Bagi kami ini sangat penting agar semua masyrakat tahu harus berbuat apa," imbuhnya.

Kepala Pelaksanan BPBD Kulonprogo, Gusdi Hartono mengamini, gladi posko itu bisa diartikan sebagai rapat para pemangku kebijakan untuk mengetahui tugas masing-masing dalam menghadapi bencana.

Kegiatan yang digagas Kodim ini menurutnya bisa menjadi contoh pentingnya persiapan menghadapi bencana sejak jauh hari.

"Ini baru gladi banjir akibat sermo jebol, kita masih punya jenis bencana lain, semua butuh disimulasikan secara menyeluruh, melibatkan masyarakat terdampak," ucapnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved