Kota Yogyakarta
Pedagang di Pasar Beringharjo Diarahkan Membayar Retribusi secara NonTunai
Pemerintah Kota Yogyakarta meluncurkan e-retribusi pelayanan pasar di Pasar Beringharjo, Selasa (15/5/2018).
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota Yogyakarta meluncurkan e-retribusi pelayanan pasar di Pasar Beringharjo, Selasa (15/5/2018).
Hal tersebut membuat para pedagang yang selama ini melakukan pembayaran retribusi secara tunai akan beralih ke pembayaran non-tunai melalui e-retribusi tersebut.
Ketua Paguyuban Pasar Beringharjo, Ujun Junaedi menjelaskan bahwa sistem pembayaran tersebut tergolong baru sehingga beberapa pedagang perlu melakukan penyesuaian terlebih dahulu.
Baca: Disperindag Kota Yogyakarta Rencanakan Ujicoba e-Retribusi pada Mei 2018
"Kesulitannya karena mereka belum terbiasa sehingga masih suka membayar retribusi secara tunai. Perlu diedukasi dulu," ungkapnya, Selasa (15/5/2018).
Ujun mengaku, tidak mudah untuk membalikkan mindset tersebut.
Terlebih selama ini pihaknya juga belum mendapatkan sosialisasi tentang pembayaran non-tunai yang diterapkan dalam e-retribusi tersebut.
"Harapannya setelah launching ini, dari Bank (BPD DIY) ada edukasi dan sosialisasi ke pedagang pasar tentang pembayaran retribusi non-tunai ini," bebernya.
Namun, Ujun secara pribadi menyatakan dukungannya terhadap inovasi dari pemerintah tersebut.
Selama ini, ia membayarkan retribusi untuk satu lapaknya sekitar Rp 1 juta yang sebelumnya dibayarkan secara manual.
Dari segi jumlah dan waktu, Ujun harus menyesuaikan.
Baca: Retribusi Tera Ulang di Kota Yogyakarta Menunggu Perda Teregister
"Untuk e-retribusi ini besar sekali akurasi, ketepatan, dan efisiensinya. Saya dukung," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Yogyakarta, Maryustion Tonang mengatakan bahwa pihaknya menerapkan tiga pola dalam retribusi pelayanan pasar pada 2018 ini, mulai dari manual, Quick Response (QR) Code, serta e-retribusi.
"Kalau manual ini kan petugas pungut kami yang datang door to door ke pedagang untuk memungut retribusi secara tunai. QR Code juga tunai, akan kami launching bulan depan di lima pasar. Sementara e-retribusi ini pembayaranya menggunakan e-money atau non-tunai," jelasnya.
Tion menambahkan, penerapan e-retribusi akan dilakukan secara bertahap.