Kota Yogyakarta

Disperindag Kota Yogyakarta Rencanakan Ujicoba e-Retribusi pada Mei 2018

Lima pasar tersebut di antaranya Pasar Ngasem, Karangwaru, Pasti, Gedongkuning, dan Talok.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Christi Mahatma
Suyadi, Lurah Pasar Ngasem sedang menengok pedagang sayur di Pasar Ngasem, Kamis (12/4/2018) 

Laporan Calon Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Dinas Perindustian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Yogyakarta akan ujicoba e-Retribusi ke lima pasar tradisional pada Mei mendatang.

Kepala Disperindag Kota Yogyakarta, Maryustion Tonang mengatakan pembayaran retribusi pedagang menggunakan QR Code pada Kamis (12/4/2018).

"Rencanya besok Mei, ujicoba ke lima pasar, Ngasem, Karangwaru, Pasti, Gedongkuning, dan Talok. Nanti pembayaran pake QR Code gitu. Kan sekarang Buku Ketetapan dan Pembayaran Retribusi (BKPR) sudah ada QR Codenya," ungkap Maryustion.

Ia mengatakan e-Retribusi sudah bekerjasama dengan beberapa perbankan untuk retribusi nontunai.

Hal tersebut dalam rangka mendukung gerakan nasional nontunai.

"Kalau bicara kesiapan, database udah siap. Sekarang butuh alatnya dulu, HP android, yang ada kameranyalah, nanti dibagikan ke pasar. Tinggal cenit semua langsung masuk. Saya bisa pantau langsung. tetapi masih tunai dulu bayarnya,"katanya.

Maryustion mengatakan implementasi dilakukan secara bertahap.

Ia juga akan melakukan evaluasi sebelum mengimplementasikan lebih lanjut.

Menurutnya e-Retribusi sangat efisien.

"Implementasinya bertahaplah, tapi pasti. Nanti juga kita akan evaluasi. Lebih efisien ya, kalau nyatet kan kesuwen. Kalau ini berhasil kan besok dua, tiga pasar petugasnya cukup satu," pungkasnya.

Suyadi, Lurah Pasar Ngasem mengatakan program e-Retribusi sudah disosialisasikan sejak Maret lalu.

Ia mengatakan ada 60 pedagang yang nantinya akan menjadi sampel ujicoba e-Retribusi.

"Sudah ada sosialisasi, sejak Maret. Nanti yang pertama Bringharjo dulu, lalu Ngasem, ada lima. Kalau di sini kemarin sudah ada 60 yang jadi sampel, dari 355 pedagang, tidak semua," kata Suyadi.

Ia mengatakan pihaknya siap untuk ujicoba e-Retribusi.

Saat ini dalam buku BKPR pedagang memiliki QR Code.

"Sudah siap. Nanti yang keliling cariknya, jungut istilahnya di sini. Nanti ada alatnya gitu tinggal cenit selesai. BKPR pedagang sudah ada disampul depannya QRCodenya," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved