Sleman

Pengusaha Ayam Goreng di Sentra Ayam Goreng Bedan Mulai Menggeliat

Di hari-hari besar seperti Lebaran, Natal, maupun Tahun Baru, produksi Ayam Goreng di dusunnya bisa mencapai 1000-6000 ekor Ayam Potong.

Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Ari Nugroho
IST
Widodo, satu diantara pengusaha Ayam Goreng di Sentra Ayam Goreng Kalasan sedang menunjukan Ayam Goreng buatannya, Selasa (10/4/2018) 

Sedangkan di Mbok Berek maupun Suharti menggunakan Ayam Jawa.

“Kebanyakan kalau pengusaha Ayam Goreng disini menggunakan Ayam Potong. Harga juga lebih murah. Kita menjualnya 70 ribu,” ungkap Widodo.

Di hari-hari besar seperti Lebaran, Natal, maupun Tahun Baru, produksi Ayam Goreng di dusunnya bisa mencapai 1000-6000 ekor Ayam Potong.

Namun, ketika hari-hari biasa, kebanyakan masyarakat menjajakannya di pasar, keliling maupun ada yang menerima pesanan di rumah.

“Kalau istri saya jualan di Pasar Bringharjo setiap siang hari. Kalau saya yang melayani sewaktu-waktu ada pembeli ke rumah. Stok kita ada terus,” ungkapnya.

Baca: Mudah! Rahasia Resep Ayam Goreng Crispy, Renyah Seperti KFC

Setiap satu bulan sekali, di tanggal 25 dia dan kelompoknya selalu rutin mengadakan pertemuan. Selain itu, kelompoknya juga memiliki arisan simpan pinjam.

“Kita ada arisan Maju Makmur, itu berbentuk simpan pinjam. Tidak dipungkiri anggota kita 60% sudah memiliki mobil. Saya senang melihat anggota-anggota saya bisa sukses mengeluti bisnis Ayam Goreng ini,” jelasnya.

Tidak hanya itu jika ditotal, dalam sehari perputaran uang dalam kelompoknya bisa mencapai 60 juta.

Widodo dan anggota kelompoknya juga sudah memiliki sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Semua produk yang kita gunakan halal. Mulai dari garam, trasi, maupun yang lainnya. Yang kita tekankan juga kualitas dan rasa,” jelasnya.

Baca: Andalkan Resep yang Berusia 50 Tahun, Ayam Goreng Bu Tini Tawarkan Pengalaman Kuliner yang Beda

Mengenai persaingan, Widodo mengatakan jika dia dan kelompoknya berusaha membangun rasa kekeluargaan.

“Mengenai  harga, secara lisan tidak kita anjurkan adanya persaingan. Tapi kalau rasa, model kita bebas,” ungkapnya.

Widodo berharap, masyarakat disekitarnya bisa sukses menggeluti usaha Ayam Goreng ini. Dia berangan-angan Ayam Goreng buatannya dan kelompoknya bisa di ekspor ke luar negeri.

“Kita kalau bisa ekspor, memang hal itu tidak semudah yang kita bayangkan. Tapi, yang namanya harapan itu ada,” ucapnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved