Libur Nyepi, Wisata Jip Lava Tour Merapi Laris
Libur Hari Raya Nyepi tahun 2018 membawa berkah untuk komunitas-komunitas jip wisata lava tour di lereng Gunung Merapi, Sleman.
Penulis: app | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Arfiansyah Panji Purnandaru
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Libur Hari Raya Nyepi tahun 2018 membawa berkah untuk komunitas-komunitas jip wisata lava tour di lereng Gunung Merapi, Sleman.
Pasalnya, kunjungan wisatawan di daerah tersebut cukup meningkat, Minggu (18/3/2018).
Ketua Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi (AJWLM) sisi barat, Dardiri menjelaskan jika hari biasa satu armada jip hanya bisa satu kali membawa penumpang, pada libur Nyepi ini satu armada jip bisa narik empat sampai tiga kali per hari.
"Dari hari Jumat sampai Minggu ini kita rata-rata satu jip tiga sampai empat kali narik," jelasnya, Minggu sore.
Dardiri menjelaskan, jika seluruh armada jip yang ada di lereng Merapi bisa tiga sampai empat kali narik, berarti ada sekitar 2.000an wisatawan yang menggunakan jasa jip lava tour Merapi.
Hal tersebut lantaran ada 700 armada jip lava tour yang tergabung ke dalam puluhan komunitas.
Baca: Jumlah Jip Lava Tour Merapi Banyak, Pemkab Sleman Tegaskan Operator Harus Taat Aturan
"Hari biasa paling sekitar 500 wisatawan (menggunakan jasa jip lava tour)," bebernya.
Beberapa wisatawan asing mancanegara pun juga tidak luput menggunakan jasa jip lava tour Merapi ini.
Meskipun, Dardiri mengakui jumlah wisatawan mancanegara masih bisa dihitung dengan jari.
"Kebanyakan dari Cina dan eropa tapi masih satu dua. Itu yang dalam pemantauan saya," ujarnya.
Tingkatkan Keamanan
Pasca kejadian kecelakaan jip yang menyebabkan satu penumpang meninggal dunia pada awal tahun ini, pihak asosiasi pun telah melakukan upaya tegas.
Salah satunya dengan membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) kepada komunitas dan pengemudi jip.
Jika tidak menaati SOP tersebut, komunitas jip pun harus menerima konsekuensinya yaitu diskors selama satu bulan untuk tidak beroperasi.
Baca: Kecelakaan Jip Lava Tour Merapi Dianggap Mencoreng Citra Asosiasi
"Kita kasih SOP masing-masing komunitas dan diawasi oleh asosiasi. Jika melanggar diancam skorsing satu bulan," tegas Dardiri.
Upaya yang dilakukan asosiasi pun membuahkan hasil, rata-rata jip lava tour sudah mewajibkan sabuk pengaman bagi penumpang dan pengemudi.
Hanya saja terkait penggunaan helm masih butuh sosialisasi lanjutan.
"Teman-teman (komunitas) kehati-hatiannya semakin tinggi," terangnya.
"Sosialisasi penggunaan helm akan tetap kita lanjutkann Kendala kami yaitu pengunjung mengeluh seperti helm bau," cetusnya.
Selain itu, asosiasi juga melakukan evaluasi bersama pemandu untuk melakukan koordinasi terutama terkait mesin jip yang harus selalu prima.
Masing-masing komunitas pun diharapkan memilki satu mekanik untuk mengetahui kelayakan jip.
Baca: Tak Hanya Lava Tour, Sebaiknya Lereng Merapi Juga Suguhkan Event Budaya bagi Wisatawan
"Ketua komunitas harus mengecek mesin biasanya pada hari Senin. Karena hari itu sepi," jelasnya.
Pilih Akses yang Mudah
Waktu libur yang cukup panjang ini juga dimanfaatkan Riska untuk berlibur bersama keluarganya di Yogya.
Mahasiswi asal Wonosobo ini mengaku keluarganya sengaja berkunjung ke Yogya untuk menikmati liburan bersama.
"Kami pilih yang dekat-dekat saja seperti di Parangtritis. Ada rencana juga sebenarnya ke Tebing Breksi," tuturnya.
Sementara, untuk berkunjung ke Merapi, Riska mengaku sengaja menunda. Selain waktu yang cenderung mepet, cuaca yang kadang berubah-ubah juga menjadi pertimbangan.
"Takutnya ke sana (Merapi) tiba-tiba sore hujan," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)