Jumlah Jip Lava Tour Merapi Banyak, Pemkab Sleman Tegaskan Operator Harus Taat Aturan

Dari koordinasi yang dilakukan pun pemkab, kepolisian, hingga pengelola disepakati beberapa hal mencegah kecelakaan jip wisata terulang kembali.

Penulis: app | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Panji Purnandaru
Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Sudarningsih 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Arfiansyah Panji Purnandaru

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman tegaskan operator Jip Lava Tour Merapi harus taat aturan dan mementingkan keselamatan wisatawan.

Dari koordinasi yang dilakukan pun pemkab, kepolisian, hingga pengelola disepakati beberapa hal mencegah kecelakaan jip wisata terulang kembali.

Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Sudarningsih menjelaskan terkait pembatasan jumlah jip wisata yang lebih dari 700 kendaraan diakui bukan wewenangnya.

Namun begitu, jika ada oknum pengemudi jip yang ngawur, maka satu operator akan dibekukan selama satu bulan.

Patut diketahui 700 lebih jip tersebut, saat ini tergabung dalam 29 operator.

Baca: Masih Rawat Jalan, Polisi Belum Lakukan Penahanan Pengemudi Jip Nahas di Sleman

"Kalau melanggar seperti ngebut maka akan diberhentikan operasional selama satu bulan. 29 operator nanti yang membekukan operotor jika ada yang kebut-kebutan atau tidak tertib," tegas Sudarnigsih, Selasa (16/1/2018).

"Jumlah (jip) dari pemda tidak bisa mengatur ke sana. Mereka sendirilah yang mengatur. Beberapa teman kami melakukan peninjauan mereka sudah lebih santun," timpalnya.

Sudarningsih pun menjelaskan jip wisata di Tebing breksi yang sudah rutin melakukan cek bisa dicontoh oleh pengelola jip wisata di Kaliurang.

"Jip selalu dilakukan pemeriksaan ulang seperti jip di Breksi. Saya pernah ke sana jipnya off ternyata sedang dilaksanakan pemeriksaan," terangnya.

Baca: Kecelakaan Jip Lava Tour Merapi Dianggap Mencoreng Citra Asosiasi

Sebelumnya, Bupati Sleman, Sri Purnomo menjelaskan bertambahnya pengunjung wisata lava tour harus juga diimbangi dengan kenyamanan dan keamanan pengunjung.

Keamanan dan kenyamanan pengguna jip tersebut termasuk kelengkapan kendaraan, termasuk kelengkapan operator misalnya kepemilikan SIM.

"Tanpa jaminan kenyamanan dan keamanan pengunjung dikawatirkan wisatawan akan berkurang. Hal tersebut semata-mata untuk kenyamanan dan keamanan dan keselamatan pengguna jeep lava tour. Karena sebetulnya yang diinginkan wisatawan adalah untuk menikmati indahnya Merapi dan bekas lahar erupsi Merapi, bukan semata mata naiknya jip wisata hingga dalam mengoperasikan kendaraan harus secara wajar," jelasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved