Terlalu Sering Nonton TV dalam Waktu Lama Berpotensi Tingkatkan Risiko Kanker Usus

Salah satu hal menarik dari hasil studi ini adalah menonton televisi memberi pengaruh lebih besar pada kejadian kanker.

Editor: Ari Nugroho
ist
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Gaya hidup masyarakat modern yang semakin jarang bergerak juga mengundang potensi berbagai penyakit serius.

Kebiasaan menonton TV misalnya, berpotensi meningkatkan risiko terkena kanker usus.

Menonton televisi, misalnya lebih dari 4 jam setiap hari, bukanlah kebiasaan yang sehat.

Penelitian sebelumnya telah menunjukan bahwa tingkat aktivitas fisik yang tinggi dapat menurunkan risiko kanker usus.

Kini, tim peneliti dari Inggris telah meneliti konsistensi hubungan aktivitas fisik dan kanker usus dengan sampel penelitian yang lebih besar, yaitu berjumlah 430.000 pria dan wanita.

Hasilnya, gaya hidup kurang bergerak (sedentari) seperti menonton televisi terlalu lama dan penggunaan komputer yang berlebihan dikaitkan dengan 35 persen peningkatan risiko kanker usus pada pria.

Namun, hal ini tidak berlaku pada wanita.

"Menonton televisi mungkin terkait dengan perilaku lain, seperti merokok, minum dan makan camilan lebih banyak, dan kita tahu bahwa hal-hal ini dapat meningkatkan risiko kanker usus besar," papar ketua peneliti dr Neil Murphy seperti dikutip dari situs Independent.co.uk.

Dia menambahkan bahwa jarang beraktivitas fisik juga sering dikaitkan dengan penambahan berat badan dan penumpukan lemak dalam tubuh.

"Kelebihan lemak tubuh dapat mempengaruhi kadar hormon dan zat kimia lainnya yang mempengaruhi proses pertumbuhan sel dan bisa meningkatkan risiko kanker usus," kata Murphy. Emma Shields dari Cancer Research UK mengatakan bahwa kanker usus biasanya berawal dari usus besar atau bagian rektum.

Baca: Rebus Air Dua Kali Bisa Sebabkan Kanker dan Keracunan, Mitos Atau Fakta?

Penderita kanker usus di dunia cukup tinggi.

Menurut informasi dari Komite Penanggulangan Kanker Nasional Kemenkes RI pada tahun 2017, jumlah penderita kanker usus di Indonesia mencapai 12,8 per 100.000 penduduk usia dewasa.

Tingkat kematian akibat kanker ini mencapai 9,5 persen dari total seluruh kasus kanker.

"Jika kanker ini dideteksi lebih awal, lebih dari 99 persen orang akan selamat dari penyakit ini setidaknya mereka bisa bertahan hingga 5 tahun," papar Emma Shields.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved