Terlalu Sering Nonton TV dalam Waktu Lama Berpotensi Tingkatkan Risiko Kanker Usus
Salah satu hal menarik dari hasil studi ini adalah menonton televisi memberi pengaruh lebih besar pada kejadian kanker.
Mengetahui apa yang tidak normal pada tubuh dan memeriksakannya ke dokter adalah langkah yang baik.
Hal yang tak biasa tersebut memang belum tentu gejala kanker, namun mendiagnosis dan mengobatinya lebih awal dapat membuat perbedaan nyata.
Penelitian yang dipublikasikan di British Journal of Cancer ini merupakan salah satu yang terbesar sampai saat ini untuk menganalisis hubungan antara kanker usus dan aktivitas fisik yang kurang.
Baca: Waspada Kanker Ganas Akibat Sinar Matahari, Kenali Sejak Dini Apa Itu Karsinoma Sel Skuamosa
Namun, menurut Paul Pharoah seorang profesor epidemiologi kanker dari University of Cambridge bukan menonton televisi yang menyebabkan kanker, tetapi durasi waktunya.
"Temuan dari penelitian ini bukanlah hal yang baru. Sudah lama diketahui bahwa aktivitas fisik terkait dengan penurunan risiko kanker usus besar, dan penelitian ini menegaskan hubungan ini," tambahnya.
Salah satu hal menarik dari hasil studi ini adalah menonton televisi memberi pengaruh lebih besar pada kejadian kanker.
Ini karena di televisi kita melihat iklan-iklan makanan tidak sehat.
Riset yang dilakukan Cancer Research UK mengatakan bahwa mereka yang menonton televisi dengan tayangan iklan cenderung mengonsumsi minuman ringan dan 65 persen lebih besar kemungkinannya untuk mengasup makanan cepat saji.
Akibatnya tentu berat badan akan bertambah.
"Sangat menarik bahwa hanya pria yang banyak menonton televisi yang memiliki risiko kanker usus besar, tapi bukan wanita. Riset ini tidak melihat secara langsung, tapi bisa juga karena pria mungkin merokok, minum dan makan lebih tidak sehat daripada wanita saat menonton TV," paparnya.(TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kaitan Kebanyakan Nonton TV dengan Kanker Usus"
Penulis : Ariska Puspita Anggraini
Editor : Lusia Kus Anna
