Kolaborasi Lintas Sektor Dorong Kesadaran Kesehatan Mental Generasi Z di Yogyakarta

Menurut WHO, kesehatan mental merupakan kondisi kesejahteraan di mana seseorang mampu menghadapi tekanan hidup

|
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Joko Widiyarso
DOKUMENTASI untuk TRIBUNJOGJA.COM
KESEHATAN MENTAL - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama Pusat Rehabilitasi YAKKUM, akademisi, tenaga kesehatan, dan organisasi masyarakat sipil bersatu dalam gerakan memperkuat layanan kesehatan mental bagi generasi muda. Kolaborasi ini ditandai dengan kegiatan bertema Kesehatan Mental bagi Generasi Muda: Akses, Kesadaran, dan Harapan yang digelar di Yogyakarta menjelang peringatan Hari Kesehatan Mental Dunia, Jumat (10/10/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama Pusat Rehabilitasi YAKKUM, akademisi, tenaga kesehatan, dan organisasi masyarakat sipil bersatu dalam gerakan memperkuat layanan kesehatan mental bagi generasi muda.

Kolaborasi ini ditandai dengan kegiatan bertema Kesehatan Mental bagi Generasi Muda: Akses, Kesadaran, dan Harapan yang digelar di Yogyakarta menjelang peringatan Hari Kesehatan Mental Dunia, Jumat (10/10/2025).

Sekitar 100 peserta hadir dalam kegiatan tersebut, meliputi perwakilan kepala dinas pemerintah DIY, kepala sekolah SMA, pelajar, tenaga kesehatan, serta komunitas yang fokus pada isu kesehatan mental

Forum ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dan membangun ekosistem dukungan yang lebih inklusif bagi generasi muda.

Menurut data World Health Organization (WHO), kesehatan mental merupakan kondisi kesejahteraan di mana seseorang mampu menghadapi tekanan hidup dan berkontribusi bagi lingkungannya. 

Namun, stigma sosial, minimnya akses layanan, dan rendahnya literasi kesehatan mental membuat isu ini sering terpinggirkan.

Sebagai bentuk komitmen, Pemerintah DIY bersama mitra seperti YAKKUM, LAKI, Rumpun Nurani, dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan serangkaian kegiatan edukatif, di antaranya:

Seminar internasional kesehatan mental dengan narasumber dari akademisi, psikiater, dan praktisi.

Pameran dan kampanye kesehatan mental yang menampilkan karya serta kisah inspiratif dari anak muda dan komunitas difabel.

Aksi peduli dan ruang berbagi pengalaman, yang mendorong dukungan sebaya dan keterlibatan masyarakat dalam proses pemulihan.

Dr. Sukamto, S.H., M.H., Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Hukum, Pemerintahan dan Politik menekankan pentingnya tata kelola kesehatan mental yang berbasis data dan berkelanjutan.

“Pemerintah bertugas menyediakan infrastruktur fisik dan sosial, fasilitas kesehatan, rehabilitasi, dan perlindungan hak bagi mereka yang paling rentan. Mari jadikan momentum ini titik tolak kolektif untuk membangun ekosistem kesehatan mental DIY yang lebih resilien dan integratif,” ujarnya.

Sukamto juga menambahkan bahwa penanganan kesehatan mental membutuhkan kolaborasi erat antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat.

“Dengan sinergi antara pemerintah dan lembaga seperti YAKKUM, insyaAllah permasalahan kesehatan mental dapat diatasi,” katanya.

Muhammad Rafli, Program Officer ASIK YAKKUM, menyoroti pentingnya pendekatan preventif dan promotif bagi anak muda.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved