Business Matching Jadi Puncak Inkubasi Bisnis Kawula Muda DIY, Peserta Dipertemukan dengan Investor
Program ini merupakan kelanjutan dari pembekalan sebelumnya, seperti Wirausaha Belia dan Momenku Siap Berkemas yang digagas Disdikpora DIY
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebanyak 35 wirausaha muda terpilih program Inkubasi Bisnis Kawula Muda DIY memasuki tahap puncak pembinaan melalui sesi Business Matching, Senin (27/10/2025).
Kegiatan itu menjadi ajang uji kelayakan bisnis sekaligus jembatan yang menghubungkan para peserta, yang terdiri dari pelajar dan alumni SMA/SMK, dengan calon investor dan mitra strategis untuk membuka akses pendanaan dan jejaring usaha.
Program Inkubasi Bisnis Kawula Muda, yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi UKM Provinsi DIY, dirancang sebagai upaya strategis untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan muda dan menekan angka kemiskinan di Yogyakarta.
Program ini merupakan kelanjutan dari pembekalan sebelumnya, seperti Wirausaha Belia dan Momenku Siap Berkemas yang digagas Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY.
Mentor Inkubasi Bisnis Kawula Muda DIY, Bio Hedikusuma, menjelaskan, bahwa Business Matching merupakan tahapan krusial setelah peserta melewati Inkubasi Level 1 hingga 3.
Peserta yang lolos ke tahapan ini adalah mereka yang sudah menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengelolaan usaha dan inovasi produk.
"Fokus utama pada kegiatan Business Matching adalah memberikan ruang bagi peserta untuk mempresentasikan ide dan rencana pengembangan usaha di hadapan calon investor, mitra strategis, dan dewan juri," ujarnya.
Menurut Bio, kegiatan ini memiliki enam tujuan utama, di antaranya memvalidasi kelayakan bisnis, menghubungkan peserta dengan peluang investasi nyata, serta meningkatkan kemampuan pitching dan komunikasi bisnis profesional.
Kemudian, menjadi wadah validasi kelayakan bisnis hasil dari proses pembinaan inkubasi melalui penilaian langsung oleh juri dan praktisi bisnis, sekaligus menumbuhkan kepercayaan diri peserta dalam menjalin kerja sama.
"Sejak level 1, sampai sekarang, penjualan mereka terus meningkat. Dulu rata-rata Rp3,4 juta, sekarang jadi Rp9,7 juta. Kita benahi pola kerjanya, kita coba memaksimalkan semua cara dan potensi yang bisa dia lakukan," urainya.
Sementara, Kepala Bidang Kewirausahaan Dinas Koperasi dan UKM DIY, Wisnu Hermawan, menyebut, bahwa kewirausahaan adalah proses jangka panjang yang menuntut konsistensi.
Menurutnya, beragam tantangan yang dihadapi di masa mendatang, mulai dari kerugian, kekurangan atau kehabisan modal, adalah dinamika biasa dan tidak dapat dipungkiri.
"Yang terpenting bagi kami, usaha mereka itu bisa berjalan secara kontinu dengan segala dinamikanya. Wirausaha adalah proses yang panjang, tidak bisa dilihat dari enam bulan atau setahun saja," jelasnya.
Setelah sesi Business Matching, ia memastikan, para peserta tidak akan dilepas begitu saja, karena akan ada pendampingan pasca-inkubasi dari para mentor yang sudah didapuk.
Upaya itu ditempuh untuk memastikan keberlanjutan usaha serta efektivitas dukungan modal yang mungkin diterima, demi melahirkan wirausaha muda yang tangguh dan berdaya saing.
"Namanya wirausaha ya, mereka harus melewati banyak proses untuk konsisten pada jalannya. Untuk terus menjadi seorang wirausaha tangguh, itu kuncinya," pungkasnya. (*)
| Sekolah di Kota Yogyakarta Dukung Wacana Bahasa Portugis Masuk Kurikulum, Ini Alasannya |
|
|---|
| Operasional KAJJ di KAI Daop 6 Yogyakarta Kembali Normal, Seluruh Keberangkatan Berjalan Tepat Waktu |
|
|---|
| Tim Muda PSIM Yogyakarta Tunjukkan Perkembangan di EPA, Manajer Fokus Benahi Finishing |
|
|---|
| BMKG: Prakiraan Cuaca DI Yogyakarta Hari Ini Senin 27 Oktober 2025 |
|
|---|
| Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik DIY Hari ini Senin 27 Oktober 2025 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.