Perempuan Ini Mengaku Bisa Mendengar Suara Tuhan, Ternyata Ada Ini di Otaknya

Ia mengaku sering mendapat bisikan yang diyakininya sebagai suara "Tuhan" dan memerintahkannya melakukan sesuatu.

Editor: Ari Nugroho
ist
ilustrasi 

Pada kasus Sarah, ia tidak dapat membedakan suara dan berujung pada halusinasi pendengaran.

Menurutnya, dalam kasus Sarah menunjukkan betapa rapuhnya suara yang dapat ditangkap pendengaran otak dan bagaimana persepsi untuk menafsirkan sesuatu bekerja.

Baca: Saat Kapten Berdarah Samurai Bertekuk Lutut Tangisi Kejatuhan Suribachi

Tumor otak Sarah mengganggu jaringan yang terlibat untuk memproses suara.

Langkah selanjutnya yang dilakukan Walther bersama tim untuk memecahkan misteri perilaku Sarah adalah menyelidiki masa lalunya.

Mereka menemukan fakta bahwa Sarah memiliki ketertarikan pada bidang agama dan religiusitas sejak usianya masih 13 tahun.

Walther akhirnya menyadari tumor yang bersarang pada jaringan penting pada otak Sarah adalah alasan pasiennya merasa mendengar suara-suara ilahi.

Walther memperkirakan tumornya sudah tumbuh sejak masih remaja, bersamaan dengan munculnya minat pada keagamaan.

Walther juga mencatat bahwa pasiennya memiliki empat siklus sama yang terus diulang.

Siklus itu diawali dengan Sarah mendengar suara ilahi, merasa sangat religius, terikat pada kelompok agama, dan kemudian minat tersebut hilang selama beberapa tahun sampai siklus yang sama muncul lagi.

Gejala yang tiba-tiba muncul kemudian hilang lalu muncul lagi, disebut Walther itu karena tumor yang dimiliki Sarah merupakan tipe yang pertumbuhannya sangat lambat dan otak bisa beradaptasi dengan tekanan tumor semacam itu dari waktu ke waktu.

Ini merupakan jenis tumor jinak.

Baca: Kena Tumor yang Sebabkan Benjolan Besar di Wajah, Gadis Remaja Ini Ditelantarkan Orangtuanya

"Sebab itu kami berpikir bahwa sangat mungkin tumor tersebut telah menghalangi jaringan di otak secara berkala selama beberapa minggu atau dalam hitungan bulan, yaitu saat pasien mengalami gejala ini," kata Walther.

Walther melanjutkan, pemindaian otak yang kedua menunjukkan tumornya stabil.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved