Muka Jutek Ternyata Ada Penjelasan Ilmiahnya
Resting bitch face atau muka jutek adalah sebuah cap yang mungkin disandang banyak orang di seluruh dunia, terutama para wanita. Apa penyebabnya?
TRIBUNJOGJA.COM - Resting bitch face atau muka jutek adalah sebuah cap yang mungkin disandang banyak orang di seluruh dunia, terutama para wanita.
Orang yang punya muka jutek memang relatif datar atau tampak sangat bosan atau kesal. Hal ini membuat mereka sering dianggap tidak ramah, pemarah, galak, sinis, dan cuek. Lantas, kenapa seseorang bisa memiliki muka yang jutek? Cari tahu jawabannya dalam artikel ini.
Penelitian terbaru menyebutkan bahwa fenomena tentang muka jutek atau resting bitch face adalah hal yang nyata. Hal ini berdasarkan hasil penelitian yang berjudul Throwing Shade: The Science of Resting Bitch Face.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Abbe Macbeth dan Jason Rogers dari Noldus Information Tecnology, sebuah perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak untuk menganalisis wajah para selebriti Hollywood, Amerika Serikat.
Baca : Respons Otak yang Bikin Orang Indonesia Ketagihan Nasi Putih
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak berteknologi tinggi yang bisa membaca ekspresi manusia, FaceReader. Alat tersebut bekerja dengan cara memetakan dan menganalisis lebih dari 500 titik di wajah sebagai acuan dari delapan emosi dasar manusia, yaitu sedih, bahagia, marah, takut, kaget, jijik, netral, dan menghina.
Hasilnya, para ahli menemukan fakta bahwa rata-rata ekspresi wajah manusia terdiri dari 97 persen ekspresi wajah netral (alami) dan 3 persen sisanya menunjukkan emosi kecil seperti kesedihan, kebahagian, dan kemarahan.
Namun, orang yang memiliki raut wajah jutek ternyata tingkat emosinya naik hingga dua kali lipat menjadi 6 persen. Dari hasil pemindaian foto, sebagian besar emosi yang diekspresikan orang yang memiliki wajah jutek adalah ekspresi menghina atau meremehkan.
Baca : Mungkinkah Laki-Laki akan Punah di Masa Mendatang?
Hal ini bisa dilihat dari isyarat kecil seperti menyipitkan mata atau menarik salah satu sudut bibit yang dianggap sebagai bentuk dari ekspresi menghina. Ekspresi menghina sendiri diartikan sebagai perasaan bahwa ada sesuatu yang patut dicemooh.
Ternyata Ini Penyebabnya
Sampai saat ini para ahli tidak mengetahui jawaban yang pasti mengapa seseorang bisa memiliki muka jutek. Namun, para ahli menduga bahwa faktor genetik dan lingkungan sekitar ikut berpengaruh terhadap pembentukan ekspresi wajah tersebut.
Selama ini, muka jutek selalu diidentikan dengan kaum wanita karena banyak yang meyakini bahwa jumlah wanita yang berwajah jutek lebih banyak dibanding pria. Selain itu, kebanyakan artikel anekdot dan jurnal ilmiah juga sering mengisyaratkan bahwa hanya wanitalah yang punya wajah jutek. Padahal, faktanya tidak selalu begitu.
Baca : Riset Nasib Jomblo, Sudah Dianggap Masalah Malah Dapat Tekanan Sosial
Dari hasil penelitian ini, para peneliti percaya bahwa asumsi yang mengatakan wajah jutek hanya dimiliki wanita pada dasarnya dibangun dari norma-norma sosial yang menuntut wanita untuk selalu tersenyum, bahagia, dan ramah terhadap orang lain, bukan pada fisiologi atau bentuk wajah seseorang.