PWPP-KP: Mau Saja Ditemui, Asal Bukan Soal Bandara

Paguyuban Warga Penolak Penggusuran Kulonprogo (PWPP-KP) menyatakan siap ditemui Bupati Kulonprogo kapan saja.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Singgih Wahyu
Warga PWPP-KP bersama relawan penolakan bandara menanam kembali pohon yang ditumbangkan dalam proses pembersihan lahan bandara 

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Paguyuban Warga Penolak Penggusuran Kulonprogo (PWPP-KP) menyatakan siap ditemui Bupati Kulonprogo kapan saja.

Asalkan, pertemuan itu tidak membahas hal pembangunan bandara.

Humas PWPP-KP, Agus Widodo mengatakan bahwa warga sudah merasa nyaman dan memiliki keterikatan historis dengan tempat tinggalnya saat ini.

Maka itu, mereka menolak tanpa syarat jika ruang hidupnya itu tergusur oleh proyek pembangunan bandara.

Warga tetap ingin hidup di lingkungannya sekarang dan bercocok tanam di ladang, sawah, serta pekarangan yang dimilikinya.

Baca: Sebagian Warga Masih Menolak Bandara, Hasto: Kapan Saya Boleh Bertemu?

"Kalau masalah ditemui, ya mau saja. Tapi, pernyataan kami tetap seperti awal, menolak tempat tinggal tinggal dan lahan pertanian kami hilang untuk bandara," tegas Agus, Minggu (14/1/2018).

Informasi didengarnya, beberapa hari lalu Hasto juga sempat menyambangi areal pembangunan bandara dekat pemukiman warga namun tidak ada pertemuan dengan warga.

Ia mengaku belum tahu kebenaran informasi tersebut.

Agus mengatakan, pada Desember lalu Pemkab Kulonprogo yang diwakili Asisten Sekretaris Daerah bersama PT Angkasa Pura I juga menemui warga.

Hanya saja, rombongan tersebut selalu saja berbicara tentang pentingnya membangun bandara sehingga warga lalu menolak meneruskan dialog.

Baca: Mayat dalam Sumur Dekat Lahan Bandara Temon Dipastikan Korban Pembunuhan

"Itu kan sama sekali bukan keinginan kami. Pembangunan bandara sudah mengusik kehidupan kami," kata Agus.

Pihaknya juga menepis tudingan bahwa warga hingga saat ini masih menyatakan penolakannya lantaran ada tawar menawar supaya nilai pembebasan lahannya lebih tinggi.

Ia menegaskan bahwa warga menolak tanpa syarat pembangunan bandara karena tidak ingin kehilangan ruang hidupnya selama ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved