Mayat dalam Sumur Dekat Lahan Bandara Temon Dipastikan Korban Pembunuhan

Warga mencurigai mobil minibus berwarna hitam yang berhenti di dekat lokasi penemuan sekitar pukul 03.30 namun menghilang tak lama kemudian.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
Tribun Jogja/Singgih Wahyu N
Sesosok mayat perempuan ditemukan mengambang di sebuah sumur pertanian di sisi luar ujung timur lahan pembangunan bandara baru di Temon, Kulonprogo, Kamis (11/1/2018) pagi. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Polisi memastikan mayat perempuan yang ditemukan dalam sumur di dekat lahan pembangunan bandara Temon sebagai korban pembunuhan.

Perempuan yang belakangan diketahui sebagai Sri Iswanti (21), warga Loano, Purworejo itu diketahui sudah tewas sebelum dimasukkan ke dalam sumur.

Hal itu didasarkan pada hasil otopsi yang menunjukkan adanya beberapa luka pada tubuh korban.

Antara lain bekas pukulan benda tumpul di bagian kepala serta dua luka tusukan benda tajam di pipi sebelah kanan dan rahang kiri bawah telinga.

Tiga luka ini diduga jadi penyebab tewasnya korban.

Selain itu ada beberapa luka lebam dan bekas benturan benda tumpul di kepala bagian atas yang diduga muncul saat tubuh Iswanti dimasukkan ke dalam sumur.

"Kondisinya sudah meninggal dunia saat korban dimasukkan ke dalam sumur. Dari pemeriksaan awal, diperkirakan korban meninggal dalam waktu kruang dari 24 jam sebelum ditemukan," kata Kepala Satuan Resere Kriminal, Polres Kulonprogo, AKP Dicky Hermansyah, Jumat (12/1/2018).

Jenazah Iswanti ditemukan mengambang dalam sumur berkedalaman sekitar 9 meter di Pedukuhan Glagah, Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kamis (11/1/2018).

Keberadaannya ditemukan warga setempat sekitar pukul 6 pagi.

Warga mencurigai mobil minibus berwarna hitam yang berhenti di dekat lokasi penemuan sekitar pukul 03.30 namun menghilang tak lama kemudian.

Warga yang mengecek lokasi mendapati jejak kaki serta bekas benda terseret dari arah jalan menuju sumur tersebut.

Mereka lalu mengecek ke dalam sumur dan menemukan mayat tersebut mengambang dengan posisi kaki di bagian atas.

Saat itu, tak ditemukan identitas pengenal apapun atas jasad perempuan bertato di paha kanan tersebut.

Identitasnya mulai terkuak setelah petugas melakukan penelusuran data melalui perangkat Mobile Automated Multi- Biometric Identification System (Mambis).

Dicky menyebut, pihaknya telah meminta keterangan dari sejumlah saksi pihak keluarga, teman dekat, dan rekan kerja korban yang belakangan diketahui sebagai seorang pemandu lagu di sebuah kafe di Purworejo tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved