Angka Ketimpangan Tinggi, Parampara Praja DIY : Tak Perlu Panik

Keberadaan DIY sebagai daerah dengan tingkat gini ratio tertinggi di Indonesia, mengundang keprihatinan dari berbagai pihak.

Penulis: Tantowi Alwi | Editor: Gaya Lufityanti
Tribun Jogja
Edy Suandi Hamid 

"Itu harus difokuskan, bagaimana kita arahkan, supaya dengan adanya NYIA ini, pelaku ekonomi kecil, masyarakat bawah, bisa terlibat dalam apapun kegiatan di sana. Tentu, sesuai kompetensi, dengan digiatkan pelatihan dan sebagainya, sehingga mereka terangkat," ungkapnya.

Begitu juga dengan Gunungkidul, tutur Edy, dengan pariwisata yang kini menjadi ikon, jangan sampai sektor tersebut malah semakin mempertajam ketimpangan.

Caranya, dengan membuat desain pengelolaan pariwisata, yang melibatkan masyarakat kecil di sekitaran destinasi.

"Karena bisa saja, pekerja pariwisata itu didatangkan dari luar daerah, diambil yang sudah terlatih. Sehingga, masyarakat miskin dan lapis bawah ini otomatis tidak bisa masuk di dalamnya," katanya.

"Ya, memang harus dididik dulu, diberi pelatihan, supaya mereka bisa ikut terlibat dalam pengelolaan pariwisata. Dengan begitu, pendapatan masyarakat kecil ini akan meningkat, sekaligus mengurangi angka gini ratio," tambah Guru Besar Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta itu. (*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved