Semangat Berlatih, Polwan Ini Ingin Jadi Pasukan Perdamaian Dunia

Lantaran kewajibannya untuk mengikuti pendidikan Sepolwan selama 7 bulan di Ciputat, ia kemudian memutuskan untuk mengambil cuti pada dunia akademiknya.

Namun, berjalannya waktu rutinitas menjadi abdi masyarakat semakin padat.

Demi kewajibannya pada negara, ia terpaksa akhirnya merelakan pendidikan di UII-nya kandas.

Kendati demikian, alumni SMA 1 Bantul ini mengaku memiliki tekad untuk melanjutkan pendidikan lagi. Karena baginya, pendidikan merupakan nomor satu langkah untuk maju.

"Saya masih muda, saya masih ingin terus belajar, menempuh pendidikan secapa maupun pamovit,"ungkap dia.

Soal cita-cita kedepan, Rahmawati mengaku ingin menjadi bagian dari pasukan perdamaian dunia. Turut serta dalam menjaga perdamaian dunia.

Apalagi, menurutnya pendidikan yang ada di wilayah konflik biasanya sangat terganggu. Ia ingin menjadi guru pada anak-anak diwilayah konflik lewat pendidikan dan kualifikasi bahasa inggris yang ia terus pelajari.

"Saya pengen turut serta menjadi bagian pasukan perdamaian, bisa ngajarin anak-anak disana, kasian pendidikannya kan pasti terganggu," ujar dia.

Baginya, walaupun ia seorang perempuan tapi perkembangan untuk maju merupakan hak setiap orang.

Ia tidak mau dipandang remeh oleh laki-laki. Baginya, menjadi perempuan juga harus tangkap dan cerdas.

"Perempuan juga memiliki hak untuk maju. Ia harus tangkas dan cerdas," terang dia.

Ketika ditanya sosok inspirasi yang ia kagumi di kepolisian, Rahmawati dengan gamblang menyatakan ngefans berat dengan Kapolda DIY, Brigjen Pol Ahmad Dofiri.

Menurutnya, Kapolda DIY merupakan inspirasi bagi dia karena kerendahan hatinya.

Apalagi, menurut Rahma, Brigjen Pol Ahmad Dofiri yang merupakan Jenderal Bintang satu bisa mengatur pola hidup dan tetap bisa mengayomi jajaran dan masyarakatnya.

"Bapak kan bintang satu ya, tapi rendah hati, sederhana dan mau turun ke masyarakat bawah," ungkap dia.