Yogya Jadi Kota dengan Jumlah Pemakai Narkoba Terbanyak di Kalangan Pelajar dan Mahasiswa

Yogyakarta disinyalir menjadi pangsa pasar yang menyenangkan bagi peredaran barang haram tersebut.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Jajaran petugas BNNP DIY bersama instansi terkait memberikan keterangan peredaran Narkoba kepada Pewarta. 

Laporan Reporter Tribunjogja.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Indonesia sudah menyatakan darurat narkoba sejak tahun 1971.

Hingga kini, perang terhadap barang haram tersebut kian massif dilakukan.

Namun, bukan malah semakain surut, pemakai narkoba terus menemukan generasinya. 

Peredaran narkoba memang seakan tak pernah menemui titik usai.

Bahkan, dibandingkan dengan kota-kota lain, Yogyakarta disinyalir menjadi pangsa pasar yang menyenangkan bagi peredaran barang haram tersebut.

Dikatakan Kepala BNNP DIY, Brigjen Pol Triwarno Atmojo, jaringan narkoba internasional memasok barang ke Indonesia diduga kuat melalui celah jalur-jalur tikus yang ada di perbatasan.

Karena pintu masuk dari jalur itu relatif lebih mudah.

Barang itu masuk ke Indonesia kemudian ke Yogyakarta.

Yogyakarta sendiri dikatakan Triwarno sebenarnya bukan menjadi sasaran utama bandar.

Hal itu karena peredaran narkoba di Yogyakarta cenderung massif melalui paket-paket hemat.

Seperti penangkapan yang dilakukan pihaknya beberapa waktu lalu, ia mengaku mengungkap jaringan peredaran narkoba di Yogyakarta namun bandarnya berada di Magelang.

“Kesimpulannya, Yogyakarta pangsa pasar yang menyenangkan untuk pemakai,” ujar dia.

Para pemakai narkoba di Yogyakarta, lanjut Triwarno didominasi oleh kalangan pelajar dan mahasiswa.

Bahkan, dalam catatannya, Yogyakarta menduduki peringkat satu dengan jumlah pemakai narkoba terbanyak di kalangan para pelajar dan mahasiwa.

“Secara umum Yogya peringkat delapan, namun menjadi peringkat satu pemakai narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa,” imbuh dia.

Guna antisipasi hal itu, Triwarno mengaku, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya pencegahan melalui pendidikan dan pelatihan kepada agen pencegahan di lingkup wilayah sekolah maupun universitas.

“Kita ada P2M (pencegahan dan pemberdayaan masyarakat - red), organisasi ini kita didik dan kita latih untuk pencegahan sampai ke tingkat pelajar dan mahasiswa,” tambah dia.

Ditambahkan Kepala Bidang Pemberantasan BNNP DIY, AKBP Mujiyana mengatakan, Yogyakarta menjadi peringkat satu pemakai narkoba generasi pelajar karena memang Yogyakarta menjadi kota dengan jumlah pelajar dan mahasiswa cukup banyak.

Pihaknya sejauh ini sedikit kesulitan untuk mengontrol pemakaian Narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa karena pemakaian yang terbilang tertutup dan sulit dijangkau.

Namun demikian, pihaknya mengaku akan terus memburu bos besar atau pemasok barang haram ke Yogyakarta untuk memutus mata rantai peredaran.

“Kalau pemakai kami sedkit sulit ya karena banyak dan sulit dijangkau. Namun untuk jaringan bandar kami sudah petakan dan gampang,” ungkapnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved