Ada Penerjemah Bahasa Isyarat di Khotbah Jumat Masjid UIN Yogyakarta

Penerjemah bahasa isyarat tunarungu pada kegiatan Salat Jumat masih belum mampu diaplikasikan oleh beberapa masjid di Yogyakarta.

Penulis: Rizki Halim | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Rizki Halim
Seorang relawan bahasa isyarat, Adi yang bertugas memberikan bahasa isyarat dalam Khotbah Jumat di Masjid Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta, Jumat (3/11/2017). 

Laporan Reporter Tribun Jogja Rizki Halim

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ada yang berbeda pada ibadah Salat Jumat yang diadakan di Masjid Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Jika biasanya dalam rangkaian ibadah Salat Jumat diisi oleh Khatib yang berbicara di mimbar untuk ceramah, ada yang berbeda di Masjid UIN tersebut.

Tepat di bawah sebelah kiri dari khatib tampak seseorang yang membuat bahasa isyarat dari isi ceramah yang disampaikan khatib.

"Kami memang menyediakan penerjemah bahasa isyarat saat khotbah jumat, sebab mahasiswa UIN cukup banyak yang disabilitas," ujar Dicky seorang takmir Masjid UIN, Jumat (3/11/2017).

Adanya penerjemah bahasa isyarat bertujuan supaya jamaah tunarungu tetap dapat menyimak khotbah yang diberikan oleh khatib.

Sayangnya, penerjemah bahasa isyarat tunarungu pada kegiatan Salat Jumat masih belum mampu diaplikasikan oleh beberapa masjid di Yogyakarta.

"Setahu saya, sepertinya baru masjid UIN yang sudah ada penterjemah bahasa isyaratnya," ujar Adi seorang relawan bahasa isyarat yang bertugas.

Setidaknya ada tiga orang penerjemah khotbah Jumat yang mengisi bergantian setiap minggunya di masjid UIN.

Tidak hanya Salat Jumat, para pemberi bahasa isyarat ini juga mengisi saat Salat Idul Fitri dan event-event pengajian akbar di masjid UIN.

"Waktu itu pas Salat Idul Fitri dan kadang pengajian akabar juga ada (pemberi bahasa isyarat)," ucap Dicky. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved