Bejo Diharapkan Membeli Tanaman Obat yang Ditanam Masyarakat

Apabila tanaman obat itu ditanam bersama mulai dari tingkat RT, RW akan membantu dalam meningkatkan perekonomian keluarga.

Penulis: trs | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Tris Jumali
(Kanan) Ir Asyantini MM selaku Wakil Ketua Tiga Tim Penggerak PKK Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan juga juri Taman Herbal Bejo 2016 foto bersama dengan Prof Ir Agnes Murdiati MS yang juga juri Taman Herbal Bejo 2016 di Karnaval Herbal Bejo, Yogyakarta, Minggu (17/9/2017). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Tris Jumali

TRIBUNJOGJA.COM - Ir Asyantini MM selaku Wakil Ketua Tiga Tim Penggerak PKK Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan juga juri Taman Herbal Bejo 2016 menyambut baik Karnaval Herbal Bejo yang terselenggara di depan kantor Tribun Jogja, Jalan Jenderal Sudirman, Yogyakarta, Minggu (17/9/2017).

"Kegiatan ini sangat bagus sekali, karena bisa menggugah kesadaran masyarakat untuk mencintai tanaman obat yang itu juga berasal dari negara kita sendiri Indonesia," jelas Asyantini.

Selain itu, baginya tanaman obat apabila ditanam perorangan di pekarangan rumah bisa menjadi penangan darurat sebelum pasien dibawa ke rumah sakit.

Sebagai contoh tanaman Dedap Serep, tanaman tersebut berguna untuk menurunkan panas tubuh.

"Sirih juga, apabila ada yang mimisan, bisa diberi sirih, lalu kunyit untuk menangani sakit perut," jelasnya.

Kemudian, apabila tanaman obat itu ditanam bersama mulai dari tingkat RT, RW akan membantu dalam meningkatkan perekonomian keluarga.

"Sekarang kan pemerintah juga sedang menggerakan masyarakat untuk menggunakan pekarangannya ditanami tanaman hortikultra," ungkapnya.

Tanaman hortikultura itu terdiri dari tanaman buah, sayur, hias, dan termasuk tanaman obat yang sesuai dengan program pemerintah untuk menanam tanaman pangan lainnya.

"Harapannya setelah karnaval ini masyarakat jadi tergerak untuk menggunakan pekarangannya," jelasnya Asyantini.

Selain itu, ia juga menghimbau agar pihak Bejo atau dari partner lainnya mau membeli tanaman obat yang sudah ditanam masyarakat itu. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved