Pengamat Politik UGM : Sinergitas Duet Sri Sultan HB X - Paku Alam X Jadi Poin Penting untuk DIY
Pelantikan tersebut menentukan langkah pembangunan DIY ke depannya.
Penulis: gil | Editor: Muhammad Fatoni
Dr. Mada Sukmajati
(Pengamat Politik & Dosen Jurusan Politik Pemerintahan UGM)
PELATINKAN Paku Alam (PA) X menjadi Wakil Gubernur (Wagub) DIY yang baru merupakan sebuah momentum yang luar biasa dan krusial.
Karena pelantikan tersebut mengembalikan dua pilar penting kepemimpinan di DIY, yakni Keraton dan Pakualaman. Pelantikan tersebut menentukan langkah pembangunan DIY ke depannya.
Namun mempertemukan Wagub yang baru dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, membutuhkan proses sinergitas dan konsolidasi, agar keduanya bisa menjalankan tugas pokoknya sebagai pemimpin.
Kunci sinergitas itu ada dua, yakni leadership dan desain.
Belakangan, konsep leadership atau kepemimpinan di DIY terbilang lemah. Sosok pemimpin di DIY seolah lesu, perlu adanya penguatan sosok pemimpin.
Munculnya Wagub baru PA X, seharusnya bisa menguatkan legitimasi politik terpenting di DIY, yakni Kraton dan Pakualaman.
Selain itu, akhir-akhir ini Gubernur DIY Sri Sultan merasa tidak mendapat dukungan yang banyak dalam menjalankan tugasnya.
Beliau selalu harus melakukan sendiri dalam menghadapi segala permasalahan, di tengah kekosongan Wagub.
PA X sebagai Wagub baru seharusnya bisa membantu dan memperkuat posisi kepemimpinan Sri Sultan. Istilahnya, sinergitas terbangun karena dukungan dari PA X yang otomatis bisa mengkokohkan kehadiran Sri Sultan dalam menjalankan kebijakan atau tugas pemerintah.
Sehingga, Sri Sultan bisa lebih kuat menjalankan tugas karena PA X mendorong dan mendampingi.
Kuncinya lainnya adalah desain. Setelah kekosongan diisi dan bisa saling menguatkan, keduanya kemudian harus merancang desain kebijakan pembangunan khususnya penerapan UU Keistimewaan DIY.
Keduanya harus mampu merumuskan kebijakan jangka menegah dan pasjang, sehingga bisa menentukan arah pembangunan masyarakat.
Dua konsep tersebut mampu mempertegas posisi dan kedudukan duet pemimpin DIY. Pola kerjasama dan sinergitas diuji dari bagaimana keduanya menjalankan dua konsep tersebut.
Wagub harusnya hadir sebagai solusi kepemimpinan yang kuat karena Sultan sudah tidak sendiri lagi.
PA X bisa mempermudah perumusan kebijakan DIY dengan membantu Sri Sultan. PA X jangan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk pembangunan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. (*)