Program TMMD Diluncurkan di Desa Jagalan
Kodam IV/Diponegoro mengadakan program operasi TNI Menunggal Membangun Desa (TMMD) ke-96, Sengkuyung tahap I, di Desa Jagalan.
Penulis: usm | Editor: oda
Laporan Reporter Tribun Jogja, Usman Hadi
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kodam IV/Diponegoro mengadakan program operasi TNI Menunggal Membangun Desa (TMMD) ke-96, Sengkuyung tahap I, di Desa Jagalan, Kecamatan Banguntapan, Bantul, mulai 3 Mei hingga 1 Juni 2016.
"Pada TMMD kali ini, kami untuk pertama kali membuat Bangket Tebing di Kali Gajah Wong sepanjang 80 meter, tingginya 6 meter, dan tebalnya 0,4 meter. Rencananya waktu pembangunan Bangket Tebing ini berlangsung sampai 21 hari" jelas Komandan Kodim (Dandim) 0729 Bantul, Letkol (Inf) Agus Widianto, Selasa (3/5/2016).
Selain pembangunan fisik, nantinya dalam giat TMMD tersebut juga akan diadakan beberapa penyuluhan.
Di antaranya penyuluhan bela negara dan sosialisasi penerima prajurit TNI (Wearfing), penyuluhan penanganan kamtibmas dan narkoba, penanggulangan terorisme, dan pemberian pemahaman tentang ISIS dan Igaras.
"Kami juga akan memberikan penyuluhan kesehatan dan KB, serta penyuluhan kependudukan," ujarnya.
Agus menjelaskan bahwa tempat kegiatan TMMD kali ini berasal dari usulan masyarakat, dan di Bantul sendiri pihaknya berencana untuk mengadakan TMMD sebanyak dua kali, yang menurut rencana diadakan di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan.
"Untuk giat TMMD di Desa Jagalan, kami menggunakan sumber dana sejumlah 335 juta, yang berasal dari APBD provinsi, kabupaten, desa, dan swadaya masyarakat," ungkapnya.
Selain didukung sumber pendanaan, giat TMMD juga disokong tenaga sebanyak 145 orang, yang berasal dari Kodim, kepolisian, dan juga tenaga dari masyarakat.
"Giat TMMD ini kami adakan murni untuk membantu pemerintah, terutama dalam proses pengentasan kemiskinan," tegasnya.
Sementara itu Bupati Bantul, Suharsono yang membuka kegiatan TMMD menjelaskan bahwa program seperti ini masih relevan dilaksanakan.
"TMMD ini sudah berlangsung selama 36 tahun. Hasil manfaat program juga sudah banyak dirasakan masyarakat. Makanya program ini masih sangat relevan dan dibutuhkan," ujar Suharsono.
Dalam melaksanakan TMMD sendiri, pihak Kodam selalu berkordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti dengan Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal, dan Transmigrasi. Dan dengan pemerintah daerah maupun kabupaten.
"Sehingga diharapkan program TMMD semakin sinergi dengan kebijakan yang ada, hal ini penting dilakukan untuk mempercepat pembangunan di Indonesia," paparnya.
Dalam kesempatan itu, Suharsono juga berharap program seperti TMMD bisa menyasar daerah-daerah terpencil, yang secara infrastruktur terisolir dan terbelakang. Sehingga manfaat pembangunannya semakin bisa dirasakan masyarakat banyak.
"Sehingga TMMD ini bisa diimplementasikan dengan benar, tepat sasaran, dan sejalan dengan perkembangan daerah," tutupnya. (tribunjogja.com)