Eksklusif Modus Baru Bobol ATM
Kartu ATM Berpindah Tangan Tanpa Disadari, Uang Rp 40 Juta Amblas
Suwarto Hadi, korban kuras ATM mencoba mengingat-ingat kejadian yang menimpanya hampir setahun lalu
Penulis: ptt | Editor: Mona Kriesdinar
Laporan Reporter Tribun Jogja, Puthut Ami Luhur
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Suwarto Hadi, korban kuras ATM mencoba mengingat-ingat kejadian yang menimpanya hampir setahun lalu. Saat itu, ia kedatangan dua orang tamu laki-laki yang akan berbisnis komputer dan membeli tanah.
Dua orang laki-laki itu, mengaku berasal dari Malaysia dan Pekanbaru. Seseorang lelaki yang mengaku dari Malaysia, ingin mengambil uang. Tetapi menurut Suwarto, kartu ATM milik orang itu berbeda dengan yang selama ini ia kena. Demikian pula dengan cara mengambilnya yang berbeda.
Kemudian seseorang dari Malaysia yang sudah tidak diingat namanya itu, menunjukkan saldo di dalam ATM-nya tanpa mengambil uang. Saat menunjukkan saldo, terlihat nominal uang yang ada di dalam ATM dengan angka nol yang banyak. Demikian sepanjang yang diingat Suwarto.
Orang itu, kemudian membujuk Suwarto menunjukkan bagaimana melihat saldo ATM yang dimilikinya. Saat itulah, Suwarto menunjukkan bagaimana caranya melihat saldo di ATM BRI dan BCA yang dimilikinya.
"Saat menunjukkan bagaimana menggunakan ATM, samping kanan dan kiri di dalam bilik masing-masing ada satu orang (diapit) yang mengaku akan berbisnis di Yogya," kata pria yang menjabat sebagai ketua RW dilingkungannya kepada Tribun Jogja, Jumat (13/9/2013).
Ia tidak tahu bagaimana caranya kedua ATM-nya bisa berpindah tangan dengan cepat dari tangannya ke tangan kedua orang tersebut. Menurutnya, perpindahan yang sangat cepat itu seperti sulap karena dia sama sekali tidak melihatnya.
Tak berapa lama setelah kejadian tersebut, Suwarto kembali lagi ke bilik ATM untuk mengambil uang untuk membayar para pekerjanya. Tetapi, saat memasukkan pin dan uang yang akan diambil ternyata mesin ATM tidak meresponnya.
"Saya coba berkali-kali, ternyata setelah dilihat kartu ATM tidak atas nama saya tetapi atas nama Sunarto," jelas pria yang mukim di RT 49 RW 13 Klitren Gondokusuman Kota Yogyakarta.
Pria yang juga pemilik Hotel Paramitha di kawasan Gejayan tersebut, langsung menanyakan kepada anaknya ternyata diketahui kartu ATM-nya sudah ditukar dengan kartu milik orang lain. Namun dengan warna yang hampir sama. Saat mencoba memblokir dengan menghubungi call center, ternyata kedua rekeningnya sudah dibobol.
Ketika akan melihat rekaman video melalui kamera pengawas, ternyata cctv di bilik ATM BRI Condong Catur sedang dalam posisi mati, disini lah pelaku mengambil uang. Demikian juga cctv di bilik ATM BRI Kaliurang yang juga diduga tempat pelaku kembali mengambil uangnya, diketahui gambarnya tidak jelas.
"Saya menyesalkan kenapa dua ATM BRI yaitu di Demangan dan Condong Catur mati cctv-nya dan di Jalan Kaliurang gambarnya tidak jelas," papar pria yang menderita kerugian Rp 40 juta.
Suwarto, mendapat keterangan dari pihak BCA jika uang diambil di ATM bersama milik BRI berarti harus menanyakan langsung ke bank pemilik ATM.
Yang diingatnya, saat itu orang yang mengaku berasal dari Malaysia logatnya seperti dibuat-buat dan mobil yang ditumpanginya baru (menduga mobil rental).
"Saat itu, kondisi saya sedang terburu-buru dan lelah karena banyak pekerjaan," tutur pria yang sudah melaporkan ke Polsek Gondokusuman Kota Yogyakarta.
Ia mengaku menyesal uangnya dalam dua ATM tersebut dikuras orang yang tidak dikenalnya. "Ya sudah tidak mengapa, rejeki sudah ada yang mengatur dan sudah mendapat penggantinya," ujar pria yang menyebut uang tersebut bukanlah uang pribadinya. (TRIBUNJOGJA.COM)