Cleopatra Sang Ratu Terakhir Mesir
Kisah Cleopatra: Datang Bermegah Bak Dewi Venus, Cleopatra Menawan Hati Mark Antony
Mark Antony dan Cleopatra langsung menjadi sepasang kekasih dan akan tetap seperti itu selama 10 tahun ke depan
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
Kisah Cleopatra: Datang Bermegah Bak Dewi Venus, Cleopatra Menawan Hati Mark Antony
TRIBUNJOGJA.COM - Merespon anggilan Mark Antony, Cleopatra menunda datang. Ia mengajukan berbagai alasan sembari menunggu waktu paling tepat.
Sebagai Ratu Mesir, Cleopatra mengemukakan dia pasti akan datang pada waktunya sendiri ketika dia merasa cocok.
Simak artikel sebelumnya :
Kisah Cleopatra Sang Ratu Terakhir Mesir : Muda, Cantik Menawan, Menguasai Berbagai Bahasa
Intrik Politik Menggulingkan Cleopatra dan Tewasnya Para Pemimpin Gerakan Kudeta
Mesir, pada saat ini, terhuyung-huyung di tepi kekacauan ekonomi. Meskipun demikian, Cleopatra memastikan menampilkan dirinya sebagai penguasa sejati.
Dilukiskan penulis Plutarch, ia muncul dalam kemewahan di atas tongkangnya, berpakaian seperti Aphrodite.
Dia datang berlayar di sungai Cydnus dalam sebuah tongkang dengan buritan berlapis emas dan layar ungu.
Dayung perak berayun menimbulkan kecipak air, berpadu musik seruling, senjata, dan kecapi. Cleopatra berbaring di bawah kanopi kain emas, berpakaian seperti Venus.
Pemuda-pemuda cantik, seperti Cupid yang dicat, berdiri di setiap sisi untuk mengipasi dia. Pembantunya berpakaian seperti Sea Nymphs dan Graces.

Kesan megah dan menawan akhirnya muncul. Cleopatra bak Venus, datang dan siap untuk berpesta dengan Bacchus untuk kebaikan bersama Asia.
Mark Antony dan Cleopatra langsung menjadi sepasang kekasih dan akan tetap seperti itu selama 10 tahun ke depan.
Dia akan melahirkan tiga anak dan dia menganggapnya sebagai istrinya, meskipun dia menikah, pertama, dengan Fulvia dan kemudian ke Octavia, saudara perempuan Octavianus.
Dia akhirnya menceraikan Octavia untuk menikahi Cleopatra secara legal. Selama tahun-tahun ini, hubungan Antony dengan Oktavianus akan terus hancur.

Oktavianus marah dengan tingkah laku Antony dan, terutama, rasa tidak hormat yang diperlihatkan kepada saudara perempuannya dan juga pada dirinya sendiri.
Dia berulang kali menegur Antony dan, setidaknya dalam satu contoh, Antony merespons langsung. Pada 33 SM, Antony mengembalikan surat ke Oktavianus. Isinya tajam dan menohok, memperingatkan perilaku buruk temannya itu terkait perempuan.