Cleopatra Sang Ratu Terakhir Mesir
Kisah Cleopatra Sang Ratu Terakhir Mesir : Muda, Cantik Menawan, Menguasai Berbagai Bahasa
Cleopatra VII Philopator lahir pada tahun 69 SM dan sempat memerintah bersama ayahnya, Ptolemy XII Auletes
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
Kisah Cleopatra Sang Ratu Terakhir Mesir : Muda, Cantik Menawan, Menguasai Berbagai Bahasa
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Makedonia saat ini boleh dibilang noktah kecil di peta dunia. Tapi siapa menduga, dari negeri mungil ini, 2.350 tahun lalu, rajanya menguasai nyaris seantero dunia.
Alexander The Great atau Alexander Agung membentangkan imperiumnya dari Laut Adriatik hingga lembah Indus. Dari Eropa barat hingga Afrika utara.
Ekspansi militernya yang agresif sulit ditandingi oleh siapapun, bahkan Hulagu Khan maupun Kubilai Khan dari Mongol yang pernah menyapu Eropa dan Baghdad.
Alexander Agung meninggal di Babilonia (Irak) pada Juni 323 SM. Wilayah kekuasaannya kemudian dibagi-bagi di antara para jenderalnya.
Salah seorang jenderal itu adalah Ptolemeus I Soter (323-282 SM), seorang rekan dekat Alexander, yang kemudian mendirikan dinasti Ptolemeus di wilayah Mesir Kuno.
Garis Ptolemaic, dari etnis Makedonia-Yunani, akan terus memerintah Mesir sampai kematian Cleopatra pada 30 SM. Itulah batas akhir Mesir kuna sebelum jatuh ke tangan Romawi.
Dikutip dari artikel Joshua J Mark di ancient.eu, Minggu (31/3/2019), trah Ptolomeus selama berabad-abad memerintah Mesir di Alexandria.
Nama kota yang bertahan hingga hari ini, diambil dari nama Alexander Agung. Sesudah Ptolemeus I, kekuasaan dilanjutkan Ptolemy II (r.285-246 SM), dan Ptolemy III (r.246-222 SM).
Mereka memerintah Mesir secara baik, tetapi sesudah itu penerus mereka tidak becus hingga Cleopatra naik takhta.
Cleopatra VII Philopator lahir pada tahun 69 SM dan sempat memerintah bersama ayahnya, Ptolemy XII Auletes. Ketika dia berusia 18 tahun, ayahnya meninggal.

Karena tradisi Mesir menyatakan bahwa seorang wanita membutuhkan permaisuri pria untuk memerintah, saudara lelakinya yang berumur dua belas tahun, Ptolemy XIII, menikah dengannya.
Namun, Cleopatra segera mencoret namanya dari semua dokumen resmi, dan memerintah sendirian.
Ptolemeus, yang bersikeras pada superioritas Makedonia-Yunani, telah memerintah di Mesir selama berabad-abad tanpa pernah belajar bahasa Mesir atau merangkul adat istiadat.
Namun tidak bagi Cleopatra. Ia fasih berbahasa Mesir, fasih berbahasa leluhurnya yang Yunani, dan mahir dalam bahasa-bahasa lain.