Cleopatra Sang Ratu Terakhir Mesir

Intrik Politik Menggulingkan Cleopatra dan Tewasnya Para Pemimpin Gerakan Kudeta

Cleopatra, yang hanya membawa salah satu temannya (Apollodorus the Sisilia), naik perahu kecil dan mendarat di istana ketika hari sudah mulai gelap.

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
IST
Cleopatra, Sang Ratu Mesir Terakhir 

Intrik Politik Menggulingkan Cleopatra dan Tewasnya Para Pemimpin Gerakan Kudeta

TRIBUNJOGJA.COM – Ketika Julius Caesar tiba di Alexandria dan mulai mengontrol ibukota Mesir kuno itu sebagai jenderal Romawi, Cleopatra masih berada di pengasingan.

Ia tahu tidak mungkin dia bisa berjalan ke istana tanpa gangguan. Menyadari ada kesempatan merebut kembali kekuasaannya, ia menyusun cara terbaik menyusup.

Plutarch menceritakan kisahnya. Cleopatra, yang hanya membawa salah satu temannya (Apollodorus the Sisilia), naik perahu kecil dan mendarat di istana ketika hari sudah mulai gelap.

Baca artikel sebelumnya :

Kisah Cleopatra Sang Ratu Terakhir Mesir : Muda, Cantik Menawan, Menguasai Berbagai Bahasa

Karena sepertinya tidak ada cara lain untuk masuk tanpa pengawasan, dia membaringkan diri di dalam karpet. Setelah mengikat kantong itu, Apollodorus, membawanya ke ruangan Caesar.

Trik kecil Cleopatra's ini, yang pertama kali menunjukkan kecerobohannya yang provokatif, dikatakan sebagai hal pertama tentang dirinya yang menawan hati Caesar.

Cleopatra
Cleopatra (IST)

Dia dan Caesar tampaknya mulai menjalin hubungan instan satu sama lain dan. Keesokan paginya ketika Ptolemy XIII tiba untuk bertemu Caesar, Cleopatra dan Caesar sudah menjadi sepasang kekasih.

Firaun muda itu marah. Ptolemeus XIII didukung jenderalnya, Achillas, mengobarkan perang di Alexandria. Caesar dan Cleopatra dikepung di istana kerajaan selama enam bulan.

Bala bantuan Romawi tiba dan mengendalikan keadaan. Namun saat krisis itu, perpustakaan agung di Alexandria terbakar hebat. Ratusan ribu buku penting musnah.

Namun, sebelum kemenangan Romawi atas Ptolemeus XIII, saudara tiri Cleopatra, Arsinoe, yang kabur bergabung ke kemah Achillas. Ia memproklamirkan dirinya sebagai ratu Mesir.

Cleopatra, Sang Ratu Mesir Terakhir
Cleopatra, Sang Ratu Mesir Terakhir (IST)

Saat perang kembali pecah, Ptolemeus XIII tenggelam di Sungai Nil saat melarikan diri. Para pemimpin kudeta lainnya terbunuh tidak lama kemudian.

Arsinoe ditangkap dan dikirim ke Roma dalam kekalahan tetapi diselamatkan hidupnya oleh Caesar yang mengasingkannya untuk tinggal di kuil Artemis di Efesus (Turki). Tahun 41 SM ia dieksekusi mati oleh Mark Antony.

Sesudah perang itu, Cleopatra kembali marak sebagai Ratu Mesir. Ia muncul dalam gaya yang hebat dan disambut rakyatnya sebagai Firaun.

Dia melahirkan seorang putra, Ptolemy Caesar (dikenal sebagai Caesarion) pada Juni 47 SM, dan menyatakan dia pewarisnya.

Relief di dinding Kuil Dendera di Mesir, memperlihatkan Cleopatra VII bersama dengan anaknya Caesarion sebagai firaun
Relief di dinding Kuil Dendera di Mesir, memperlihatkan Cleopatra VII bersama dengan anaknya Caesarion sebagai firaun (IST)
Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved