Bantul
Soal TPST Piyungan Ditutup, Begini Kata Bupati Bantul
Bupati Bantul Drs Suharsono angkat bicara terkait penutupan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Piyungan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bupati Bantul Drs Suharsono angkat bicara terkait penutupan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Piyungan.
Menurut dia pihaknya akan segera melakukan koordinasi kepada semua pihak untuk membahas persoalan sampah tersebut.
Termasuk melakukan komunikasi kepada masyarakat yang melakukan penutupan. Maunya apa dan bagaimana.
"Kita carikan solusi yang terbaik. Tidak ada suatu masalah yang tidak bisa diselesaikan. Pasti bisa, yang penting komunikasi dan koordinasi," kata Suharsono ditemui di gedung Induk komplek Parasamya, Selasa (26/3/2019).
Ia mengaku sudah mengetahui terkait persoalan adanya penutupan di TPST Piyungan. Menurut dia, sampah yang ada di Piyungan bukan hanya berasal dari warga Bantul saja.
Akan tetapi merupakan sampah dari berbagai daerah lain. Seperti kota Yogyakarta dan Sleman.
Baca: TPST Piyungan Ditutup, Paguyuban Jasa Ambil Sampah Tak Bisa Buang 450 Ton Sampah
Sebab itu, pihaknya akan berkordinasi untuk mencari jalan yang terbaik.
Bahkan ia sendiri sudah memerintahkan kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul Helmi Jamharis untuk segera menangani terkait persoalan sampah ini.
"Kemarin sudah saya perintahkan kepada Sekda," tutur dia.
Baca: Sultan Tunggu Laporan Tim Soal TPST Piyungan
Diketahui, sudah sejak hari Sabtu sore proses buang dan bongkar sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu [TPST] Piyungan tersendat.
Sebabnya, lokasi pembuangan akhir sampah di Piyungan, Kabupaten Bantul diblokade oleh warga.
Mereka kecewa dan merasa dirugikan.
Karena jalan kampung sebagai akses aktivitas warga kondisinya kotor dan becek.
Apalagi saat musim hujan, sampah menimbulkan bau tidak sedap.
"Ada tuntutan warga yang harus dipenuhi supaya truk bisa membuang sampah di tempat pembuangan," kata Maryono, mewakili warga disekitar lokasi TPST Piyungan.(TRIBUNJOGJA.COM)