Bantul

43 WNA di Bantul Miliki KTP-el

Sebanyak 43 warga negara asing (WNA) di Kabupaten Bantul memiliki kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el).

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Kepala Disdukcapil Kabupaten Bantul Bambang Purwadi 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sebanyak 43 warga negara asing (WNA) di Kabupaten Bantul memiliki kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el).

Mereka Kebanyakan adalah pekerja, sudah menetap dan tinggal cukup lama di Bantul.

"Ada 43 WNA yang memilik KTP elektronik di Bantul. Kepemilikan KTP mereka sudah sesuai regulasi," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bantul, Bambang Purwadi, Selasa (5/3/2019)

Puluhan warga negara asing ini menurut Bambang merupakan para pekerja di sebuah perusahaan di Bantul yang bergerak dibidang furniture ataupun lainnya.

Mereka datang dari berbagai negara.

Baca: 12 Ribu Keping KTP-el di Bantul Didistribusikan ke Desa

"Ada yang berasal dari Belanda, Singapura dan negara lainnya. Bervariasi," terangnya.

Bambang memastikan bahwa Kartu Tanda Penduduk di Kabupaten Bantul yang dimiliki oleh warga negara asing hanya untuk keperluan pekerjaan.

Tidak bisa digunakan untuk mencoblos pada Pemilihan Umum Presiden April mendatang.

"Meskipun sudah lama menetap dan tinggal di kabupaten Bantul, WNA tetap tidak bisa mencoblos. Dipastikan nggak boleh [mencoblos]. Karena pemilu kan hanya untuk WNI [warga negara Indonesia]," tutur dia.

Baca: Bawaslu DIY Temukan 10 WNA Masuk dalam DPT

Disinggung mengenai perekaman KTP-el di Bantul, Bambang mengaku berjalan lancar.

Bahkan saat ini diakuinya sudah hampir habis. Jumlahnya sudah 99,8 persen.

Artinya tinggal menyisakan sedikit warga yang belum melakukan perekaman.

"Kita cuma tinggal sekitar 1000-an orang yang belum," katanya.

Seribuan orang itu, menurut Bambang adalah warga yang ketika diundang untuk melakukan perekaman KTP el tidak berada di rumah.

Mereka sedang bekerja diluar kota ataupun sekolah di pondok-pondok pesantren diluar daerah.

Adapun ketika ditanya soal Blanko, Bambang mengakui masih aman.

"Saat ini kami ada 3.500 keping blangko," terangnya.

Bagi warga yang belum melakukan perekaman, ia mengimbau untuk segera melakukannya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved