Kota Yogya
Menjual Pengalaman, Pengelola Kampung Wisata Kota Yogya Diminta Perhatikan Beberapa Aspek
Wisatawan mancanegara bisa banyak belajar tentang kebudayaan dan kerajinan yang disuguhkan di kampung wisata di Kota Yogya.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM,YOGYA- Menjadi alternatif wisata di Kota Yogyakarta, pengelola kampung wisata diminta untuk perhatikan beberapa aspek.
Kepala Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Yeti Martanti mengatakan saat ini wisatawan tidak hanya mencari produk tetapi juga pengalaman.
Hal itu yang membuat kampung wisata memiliki peluang yang sangat besar.
Tren wisatawan milenial yang suka mengeksplore sesuatu yang unik juga menjadi peluang yang tidak kecil.
Selain anak muda, kampung wisata juga bisa menarik minat bagi wisatawan mancanegara.
Wisatawan mancanegara bisa banyak belajar tentang kebudayaan dan kerajinan yang disuguhkan di kampung wisata di Kota Yogya.
"Ya memang sudah ada beberapa kampung wisata yang dikunjungi wisatwan. Tetapi kebanyakan dalam bentuk penelitian atau kunjungan kerja. Beberapa juga sebagai destinasi wisata yang sudah terpaket. Kampung wisata memiliki peluang dan sebagai alternatif yang bisa dikunjungi wisatawan," katanya Minggu (25/11/2018).
Baca: Kebun Bunga Amarilis di Gunungkidul Kembali Diserbu Wisatawan
"Kecenderungannya sekarang kan wisatawan membeli expierience, tidak hanya sekedar produk. Tren wisatwan milenial sekarang suka selfie dan suka eksplore sesuatu yang unik mulai dari kuliner hingga kerajinan. Makanya itu jadi peluang yang luar biasa buat kampung wisata. Ada peluang juga untuk wisatawan mancanegara, mereka bisa belajar nilai-nilai yang ada di kampung wisata. Misal membeli produk pun mereka tahu prosesnya. Jadi memang kampung wisata punya peluang," sambungnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya Yeti meminta pengelola kampung wisata untuk memperhatikan tiga aspek.
Aspek yang perlu diperhatikan adalah produk, layanan, dan pengelolaan.
Melalui tiga aspek tersebut pengelola kampung wisata bisa mengembangkan potensi di kampungnya.
Baca: Daftar 5 Destinasi Wisata di Yogyakarta yang Cocok Dikunjungi saat Malam Hari
Ketiga aspek tersebut merupakan pedoman yang diberikan Dinas Pariwisata kepada kampung wisata untuk dioptimalkan.
Ia mengatakan saat ini ada 9 kampung yang sudah diakreditasi, yang nantinya akan diberikan pendampingan agar kampung wisata terus berkembang.
"Pariwisata itu harus berstandar, itu yang harus diperhatikan kampung wisata supaya terus dikunjungi wisatawan. Nah kita memiliki standar pedoman, paling tidak yang perlu diperhatikan produk, layanan, dan pengelolaan. Itulah yang jadi tantangan dan harus dikemas dengan baik," ujarnya.
"Kampung yang kemarin sudah kami akreditasi itu, nantinya akan kami dampingi supaya terus meningkat. Kesembilan kampung itu kan masih rintisan,melalui pendampingan itu kemarin yang kurang bisa ditingkatkan dan dioptimalisasikan," tutupnya. (*)