Yogyakarta

'Nama Baru' RSUD Sleman Tunggu Persetujuan Gubernur

Pemberian nama RSUD Sleman dengan nama Dr Abdulrahman Saleh saat ini masih dalam tahap menunggu persetujuan dari Gurbernur DIY.

Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Siti Umaiyah
Joko Hastaryo 

TRIBUNJOGJA.COM – Pemberian nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman dengan nama Dr Abdulrahman Saleh yang merupakan pahlawan nasional saat ini masih dalam tahap menunggu persetujuan dari Gurbernur DIY.

Joko Hastaryo, selaku Plt Direktur RSUD Sleman mengungkapkan jika dari Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM beberapa bulan lalu sudah mengirimkan surat kepada Gurbernur DIY terkait hal tersebut.

Baca: RSUD Sleman Keberatan Jika Harus Jadi UPT

“Semua rumah sakit daerah yang belum punya nama khusus didorong oleh FKKMK UGM untuk menggunakan nama-nama dokter yang menjadi pahlawan nasional. Seperti rumah sakit dr Sardjito yang sudah menggunakan nama pahlawan. Sementara ini masih komunikasi, belum secara formal kita ke DPRD, nanti bentuknya juga harus Perda,” terangnya pada Tribunjogja.com.

Joko mengungkapkan, dari pihaknya sendiri merasa senang jika nama pahlawan yang memiliki peran besar dalam kemerdekaan Indonesia menjadi nama RSUD Sleman.

Dia mengungkapkan, saat ini dari RSUD Sleman sudah melakukan komunikasi dengan keluarga dr Abdulrahman Saleh.

“Kita senang kalau nama salah satu dokter yang punya peran besar dalam kemerdekaan Indonesia menjadi nama rumah sakit kita. Secara informal kita sudah, secara formal belum. Karena kita sudah berkomunikasi keluarga Dr Abdul Rahman Soleh,” ungkapnya.

Joko juga menerangkan jika pada tanggal 4 Agustus 2018 lalu putra kedua dari dr Abdulrahman Saleh, Ir Triawan sudah melakukan kunjungan ke RSUD Sleman.

Dia mengatakan jika dari keluarga dr Abdulrahman Saleh tidaklah keberatan dan mensetujui pemberian nama tersebut.

“Kalau keluarga prinsipnya tidak keberatan. Malah senang. Dari keluarga berprinsip bahwa dr Abdulrahman Saleh sudah milik bangsa, bukan lagi semata milik keluarga,” terangnya.

Mengenai pemilihan nama dr Abdulrahman Saleh hal tersebut dikarenakan latar belakang kejadian tertembaknya pesawat dr Abulrahman Saleh yang berlokasi di DIY.

Baca: Disdukcapil Sleman Gandeng RSUD Sleman dalam Pelayanan Akta Kelahiran dan Kematian

Yang mana dia berpikir bahwa Sleman sendiri merupakan bagian dari DIY.

“Sleman bagian dari DIY. Kejadian saat tertembaknya pesawat dr Abdulrahman Saleh adalah peristiwa nasional. Kami matur Bupati, dan Bupati mengusulkan nama Dr Wahidin Sudirohusodo, karena aslinya dari Mlati dan di makamkan di Mlati. Tapi sudah dipakai di RSUP Makassar kita cari alternatif,” terangnya.

Selain RSUD Sleman, ada beberapa RSUD lain yang juga sedang diusulkan untuk diberi nama dengan pahlawan nasional, yakni RSUD Wates dan RSUD Banyumas. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved