Koperasi Dapat Berperan Sebagai Penyalur Kredit Usaha

Jika koperasi bisa semakin maju maka dapat berperan dalam mendorong perekonomian Indonesia.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM/ Santo Arie
Koperasi "Kopma UGM" gelar Rapat Anggota Tahunan ke-36 dengan mengundang Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Selasa (30/1/2018). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Koperasi "Kopma UGM" gelar Rapat Anggota Tahunan ke-36 dengan mengundang Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Selasa (30/1/2018).

Di hadapan tamu undangan dan anggota Kopma UGM, menteri berpesan agar koperasi tidak terlibat dalam politik praktis.

Bila itu dilakukan maka, koperasi itu akan berkembang besar.

Anak Agung juga mengatakan dirinya telah mendapat mandat dari presiden untuk mereformasi total koperasi.

Maka beberapa langkah yang dilakukan adalah reorientasi koperasi, dan rehabilitasi koperasi.

"Reorientasi berarti kita membangun kembali kualitasnya, sedangkan rehabilasi adalah penguatan database," jelasnya.

Dari data yang dimilikinya, ada sekitar 72 ribu koperasi yang dikategorikan sehat, sementara 75 ribu yang perlu dibina dan 45 ribu yang tidak sehat dan harus dibubarkan.

"Yogya ini istimewa. Tidak ada satupun koperasi di sini yang dibubarkan," ujarnya.

Ia menekankan, jika koperasi bisa semakin maju maka dapat berperan dalam mendorong perekonomian Indonesia.

Ia juga menjelaskan, sejak Indonesia merdeka, PDB koperasi selalu berada di angka satu koma sekian persen.

Namun, akhirnya tahun 2016 mencapai hampir empat persen.

Sejalan dengan itu, rasio wirausaha yang sebelumnya juga tidak mencapai dua persen akhirnya meningkat ke level 3,1%.

Di tengah tren peningkatan kegiatan wirausaha, koperasi pun bisa berperan sebagai penyalur kredit usaha.

Ia menantang UGM untuk bisa membuat koperasi yang lebih besar dengan melibatkan ribuan mahasiswa, dosen, karyawan, serta alumni.

"Sekarang memang sudah ada KOPMA, tapi mungkin bisa tidak kalau melibatkan dosen, alumni yang jumlahnya puluhan ribu, kalau semua digabung, gotong-royong mungkin proyek APBN bisa diambil," ucapnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved