Soal Tol, Pusat Minta Informasi Daerah

Salah satu trase atau opsi yang ada adalah pembangunan jalan tol adalah melewati Selokan Mataram.

Penulis: dnh | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Dwi Norma Handito
Kabid Sarana dan Prasarana, Bappeda DIY Munarto. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah pusat meminta informasi dari daerah terkait dengan rencana pembangunan tol Bawen - Yogyakarta.

Pada Rabu (25/10/2017) digelar diskusi Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) dengan SKPD, Kabupaten dan Lingkungan Hidup di Bappeda DIY.

Menurut Kabid Sarana dan Prasarana, Bappeda DIY Munarto, pertemuan tersebut untuk memberikan informasi terkait dengan upaya meminimalisir dampak kepada masyarakat dan pertanian.

Sehingga arahnya adalah lebih menggunakan prasarana dan infrastruktur yang ada.

"Dia meminta informasi bagaimana apa yang kita sering dengar kita meminimalisir terhadap itu, mengenai masyarakat, permukiman, yang merugikan masyarakat, dan kaitannya dengan pertanian, karena Kulonprogo (pertanian) juga sudah kena dengan bandara," katanya usai diskusi.

Menurutnya hal ini juga membahas mengenai tata ruang.

Baca: Viral Video Polisi Bawa Pria Berlumur Darah Tapi Ditolak Rumah Sakit, Ini Kata Kapolsek Umbulharjo

Sementara itu terkait dengan trase jalan tol yang sudah ditentukan, menurutnya pertemuan tersebut tidak membahas hingga ke arah sana.

Memang salah satu trase atau opsi yang ada adalah pembangunan jalan tol adalah melewati Selokan Mataram.

"Itu salah satunya (lewat selokan mataram), belum tersampaikan semua, kalau tentang trase," katanya.

Menurutnya kewenangan soal pembangunan jalan tol ini ada di tangan pusat dan daerah hanya menyiapkan informasi yang diminta.

Sementara itu diwawancara belum lama ini, Sekda DIY Gatot Saptadi mengatakan Gubernur DIY memberikan tiga catatan atau persyaratan terkait dengan rencana pembangunan jalan tol di Yogya.

Yakni harus memperhatikan mengenai permukiman, kawasan Merapi dan cagar budaya.

"Artinya silahkan (dibangun), tetapi itu harus dipikirkan dan diperhatikan," katanya.

Seperti diketahui muncul opsi jalan tol dibangun melayang di atas Selokan Mataram.

Tol juga jangan sampai mematikan potensi dan perekonomian masyarakat.

Seperti adanya tol yang bukan melayang dan membelah permukiman dirasa akan memberikan dampak yang kurang baik.

Menurutnya proyek tol ini tetap akan berlangsung karena bagian dari program strategis nasional.

Namun masalah trase atau rencana jalur yang harus dibicarakan kembali.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved