Kekerasan dalam Diksar Mapala UII
Sebelum Meninggal Mahasiswa UII Ini Mengaku Disabet Pakai Rotan saat Diksar
Kepada ibunya, Asyam mengaku kesakitan setelah punggungnya dipukuli menggunakan rotan.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kekerasan senior terhadap peserta Pendidikan Dasar (Diksar) Mapala UNISI Mahasiswa UII Yogyakarta diduga menjadi pemicu tewasnya dua peserta Diksar.
Baca: Nyawa Kalian itu sudah Ada di Atas Materai Rp 6.000
Hal ini terungkap dari pengakuan Syaits Asyam (19).
Baca: Cerita Asyam sebelum Meninggal: Punggungnya Disabet Rotan dan Diinjak
Saat masih dirawat di RS Bethesda Yogyakarta, Jumat (20/1/2017) Asyam sempat memberikan testimoni kepada ibunya terkait apa yang ia alami.
Kepada ibunya, Asyam mengaku kesakitan setelah punggungnya dipukuli menggunakan rotan.
Baca: Ini Beberapa Foto Kegiatan Diksar Mapala UII yang Tewaskan Dua Anggotanya
Pengakuan ini pun dicatat oleh ibunya menggunakan kertas memo berkop RS Bethesda. Ada tiga poin yang ditulis oleh ibunda Asyam atas pengakuan putra tunggalnya tersebut.

Selain mengaku dipukuli dengan rotan, mahasiswa UII yang merupakan warga Jetis RT 013, RW 013 Caturharjo, Sleman tersebut juga mengaku diminta mengangkut air terlalu banyak menggunakan lehernya.
Selanjutnya, kakinya juga diinjak oleh seniornya dalam acara Diksar yang digelar di Hutan Tlogodringo, Desa Gondosuli, Tawangmangu, Karanganyar tersebut.
Baca: Rektor UII Bentuk Tim Investigasi Ungkap Meninggalnya 2 Mahasiswa saat Ikuti Diksar