Kekerasan dalam Diksar Mapala UII
'Nyawa Kalian itu sudah Ada di Atas Meterai Rp 6.000'
Budi, orangtua Abyan menuturkan kekecewaannya terhadap panitia acara Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Islam Indonesia (MAPALA UNISI)
Laporan Reporter Tribun Jogja, Tris Jumali
TRIBUNJOGJA.COM - Orangtua Abyan sangat terpukul dengan kondisi anaknya yang kini sedang terbaring di Rumah Sakit Jogja International Hospital, Senin (23/01/2017).
Budi, orangtua Abyan menuturkan kekecewaannya terhadap panitia acara Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Islam Indonesia (MAPALA UNISI) Yogyakarta yang menjelaskan bahwa adanya pernyataan yang diberikan kepada peserta oleh panitia.
UPDATE: Korban Bertambah, Total Tiga Mahasiswa Jadi Korban Diksar Mapala UII
"Ingat, nyawa kalian itu sudah ada di atas meterai Rp 6.000", tutur Budi menirukan penjelasan anaknya Abyan.
"Memang saya menandatangani di situ, surat persetujuan orangtua di atas meterai, ya tapi gak bisa sewena-wena gitu mengancam nyawa dia, nyawa anak saya mau dihargai Rp 6.000, itu yang tidak saya terima," ujar Budi.
Pernyataan tersebut didapatkan Budi melalui keterangan anaknya Abyan.
Baca: Cerita Asyam sebelum Meninggal: Punggungnya Disabet Rotan dan Diinjak
Selain itu juga, peserta diancam agar jangan berbuat macam-macam, maksud tersebut masih belum bisa dimengerti oleh orangtua korban.
Baca: Korban Diksar UII, Jempol Kaki Kanan Hampir Copot dan Berak Darah
"Saya tidak tau juga, apakah itu suatu ancaman atau suatu tekanan, yang dia bilang, kalian jangan macam-macam nyawa kalian ada diatas meterai Rp 6.000, dan orang pun gak ada yang tau kalau saya berbuat macam-macam di sini," ujar Budi kembali menjelaskan pernyataan anaknya yang didapat ketika mengikuti kegiatan MAPALA UNISI sebagai peserta Diksar. (tribunjogja.com)