Kekerasan dalam Diksar Mapala UII

Rektor UII Bentuk Tim Investigasi Ungkap Meninggalnya 2 Mahasiswa saat Ikuti Diksar

Pihak UII akan menginvestigasi kronologi dan penyebab kematian kedua mahasiswa tersebut.

Penulis: gil | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Tris Jumali
Bendera putih terpasang di depan rumah almarhum Syait Asyam, di Jetis RT 013 RW 013, Caturharjo, Sleman, Yogyakarta, Minggu (22/1/2017). Mahasiswa UII ini meninggal saat mengikuti Diksar di kawasan Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ikrar Gilang Rabbani

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pihak kampus Universitas Indonesia Islam (UII) Yogyakarta membenarkan bahwa dua mahasiswanya dari jurusan Fakultas Teknik Industri, meninggal usai berkegiatan di kaki Gunung Lawu pada Jumat (20/1/2017).

Pihak UII akan menginvestigasi kronologi dan penyebab kematian kedua mahasiswa tersebut.

Rektor UII Yogyakarta, Dr Ir Harsoyo MSc, mengatakan kedua mahasiswa tersebut mengikuti kegiatan Pendidikan Dasar (Diksar) The Great Camping dari Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA), 13-20 Januari 2017.

Baca: BREAKINGNEWS: Mahasiswa UII Yogyakarta Meninggal Terkena Hipotermia

Kegiatan yang diikuti oleh 37 peserta di Gunung Lawu, Lereng Selatan, Tawangmangu, Jawa Tengah itu terhenti karena pada Jumat (20/1/2017), mahasiswa atas nama Muhammad Fadhli meninggal.

"Almarhum meninggal dalam perjalanan menuju RSUD Karanganyar, sedang mahasiswa lain atas nama Syaits Asyam meninggal dunia pada Sabtu (21/1/2017) usai dirawat di RS Bethesda Yogyakarta," ujar Harsoyo, Minggu (22/1/2017).

Ia menambahkan, pihak UII telah membentuk tim investigasi dari internal UII yang terdiri dari bidang kemahasiswaan, medis forensik dan hukum untuk menelusuri fakta dan kronologis kematian dua mahasiswa angkatan 2015 tersebut.

Baca: BREAKING NEWS : Satu Lagi Mahasiswa UII Dinyatakan Meninggal Setelah Ikuti Diksar di Tawangmangu

Pihak UII juga akan menindak tegas bila ditemukan penyimpangan prosedur dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

"UII berkomitmen bekerjasama dengan semua pihak untuk mengunkap kebenaran atas wafatnya kedua mahasiswa itu, apabila terbukti ada penyimpangan makan seluruh kegiatan akan dibekukan sampai ada komitmen untuk perbaikan mekanisme pelaksanaan kegiatan," terang Harsoyo.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved