Hujan Diprediksi Tetap Turun Hingga April
Puncak musim hujan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta telah lewat, tapi hujan diprediksi sampai April
Penulis: dnh | Editor: tea
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dwi Nourma Handito
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Puncak musim hujan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta telah lewat. Meskipun begitu, diprediksi hujan akan tetap turun hingga bulan April mendatang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kasie Data dan Informasi Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Tony Agus Wijaya, Minggu (2/2). Menurut Tony, puncak musim penghujan sudah terjadi di akhir Januari lalu.
"Kita baru saja meninggalkan puncak musim penghujan. Penurunan intensitas akan terjadi namun secara bertahap, hujan akan terus terjadi sampai bulan April," kata Tony.
Menurut data BMKG Yogyakarta, pada puncak musim penghujan intensitas hujan mencapai 100 hingga 150 milimeter per sepuluh hari. Selain itu, selama puncak musim penghujan tidak terjadi gangguan cuaca yang berarti dan cenderung normal.
"Kita Bersukur, tidak ada kejadian ekstrem seperti yang terjadi di daerah lain. Karena sampai minggu ini normal, tidak ada gangguan cuaca jangka pendek," tambah Agus.
Setelah puncak musim hujan lewat, penurunan intensitas akan terjadi secara bertahap dan hujan akan tetap terjadi secara merata di seluruh wilayah DIY. Diprediksi untuk selanjutnya, curah hujan akan terjadi dengan intensitas rata-rata 20 hingga 50 milimeter dan intensitas akan turun secara bertahap.
Intensitas tersebut akan terus menurun 10 hingga 20 persen hingga sampai April mendatang. Meskipun begitu, BMKG akan tetap melakukan pantauan terhadap potensi terjadinya gangguan cuaca jangka pendek.
Sementara itu, di perairan selatan DIY saat ini gelombang masih tergolong tinggi, yakni antara dua hingga tiga meter. Hal tersebut terjadi karena adanya tekanan udara yang rendah di laut yang menyebabkan kecepatan angin meningkat.
"Itu khusus di laut, sedangkan untuk di darat tetap normal. Pekan depan akan tetap kita update terus mengenai gangguan cuaca jangka pendek," tandas Agus. (*)