Benteng Keraton
Bappeda Yogya Bakal Kaji Revitalisasi Benteng Keraton
Bappeda akan mencermati lahan-lahan yang dimungkinkan untuk pembersihan.
Penulis: Hendy Kurniawan |

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Yogyakarta baru akan melakukan pengkajian terkait rencana Pemerintah Kota (Pemkot) menonjolkan kembali bangunan cagar budaya tersebut.
Kepala Bapedda Yogyakarta, Edy Muhammad mengatakan, untuk memperlihatkan Benteng Keraton seperti sediakala, Bappeda akan mencermati lahan-lahan yang dimungkinkan untuk pembersihan.
"Jadi tidak semua, kami akan lihat bagian benteng yang mungkin ditonjolkan," jelasnya, Selasa (25/9).
Menurut Eddy, Bappeda juga harus mengkaji dan melihat kondisi Benteng Keraton jaman dulu.
"Setelah ada kajian dan inventarisir baru kami melangkah ke perencanaan. Kalau sekarang perencanaan belum ada, baru akan dikaji," ujarnya.
Ia mencontohkan, kondisi Benteng Keraton yang masih tampak hingga sekarang yakni Plengkung Gading. Dulunya di tempat tersebut terdapat taman yang ada di sisi kanan dan kiri.
"Di sana juga ada parit. Nanti di wilayah yang memungkinkan kondisi lama akan ditonjolkan lagi," imbuhnya.
Menurut dia, wacana mengembalikan kondisi Benteng sendiri sudah cukup lama. Wacana muncul lantaran ada keinginan mengembalikan wajah BCB meskipun realisasinya tidak bisa seutuhnya.
"Jadi pemulihan benteng ini paling tidak memberikan gambaran kepada anak cucu kita," ucap Edy.
Lantaran pemulihan benteng tidak semudah mengembalikan telapak tangan, rencana Pemkot tersebut harus dikoordinasikan baik dengan provinsi maupun pemerintah
"Segala sesuatu yang berhubungan dengan keraton kewenangannya sampai ke provinsi maupun pusat. Dikoordinasikan dulu," jelasnya.
Bangunan-bangunan yang akan dibersihkan dengan cara dibeli Pemkot, menurut Sekretaris Komisi C DPRD Yogyakarta, Suwarto adalah bangunan di bagian luar benteng. "Yang dibersihkan bangunan-bangunan di luar benteng," jelasnya.
Suwarto juga mengharapkan untuk menonjolkan kembali wajah benteng, tidak hanya sekedar membersihkan bangunan yang menempel pada sisi luarnya saja. Akan tetapi diharapkan ada rekonstruksi tembok benteng yang rusak maupun hilang.
Dengan demikian benteng yang mengelilingi Keraton Yogyakarta ini kembali terlihat utuh. Sebab selama ini menurutnya bangunan benteng tenggelam lantaran tertutup bangunan usaha. "Supaya menguatkan tradisi mubeng benteng bukan mubeng toko," ujarnya. (*)