BeBot di Bali: Inovasi Teknologi untuk Pariwisata dan Lingkungan yang Bersih

Tahun 2025 menandai langkah baru yaitu pengenalan robot pembersih pantai (BeBot) yang mulai diujicobakan di beberapa lokasi di Bali.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
by google
BeBot, robot pembersih pantai bertenaga listrik 

Ditenagai listrik dan dikendalikan melalui remote, BeBot dapat menyaring pasir hingga kedalaman 10 sentimeter.

Dengan sekali pengisian daya baterai yang berlangsung sekitar tiga jam, robot ini dapat membersihkan area seluas 5.600 meter persegi, setara dengan tiga lapangan sepak bola.

3. Fitur teknis utama & kapasitas pembersihan

Berikut ringkasan fitur dan kemampuan yang dilaporkan untuk model yang dipakai di Bali:

  • Sumber tenaga: listrik dengan dukungan panel surya (solar-assisted). 
  • Mode kendali: remote-controlled / dikendalikan operator, bukan sepenuhnya otonom (meski beberapa fungsi pembersihan dilakukan otomatis). 
  • Kedalaman penyaringan pasir: mampu menyaring dan mengambil sampah sampai sekitar 10 cm dari permukaan pasir (berguna untuk mikroplastik dan puntung rokok). 
  • Area pembersihan harian: laporan berbeda-beda  angka yang banyak dikutip menyebut ~5.600 m⊃2; per hari atau pembersihan selama ±2,5 jam operasi aktifbergantung kondisi cuaca, ukuran baterai, dan kecepatan patroli, ada pula laporan pembersihan 180 m panjang garis pantai per sesi.
  • Kapasitas penampungan sampah: unit komersial menangani beberapa kilogram sampah per sesi (angka yang dilansir bervariasi, dan kapasitas bergantung model dan konfigurasi kontainer).

4. Dampak awal dan manfaat yang dilaporkan

Beberapa manfaat yang dilaporkan dari uji coba awal:

Pengurangan sampah terlihat pada area yang dibersihkan sejumlah laporan dan perwakilan lokasi menyebut penurunan volume sampah kasat mata yang tersisa untuk diangkut ke TPA di lokasi uji coba.

Ada klaim penurunan persentase konversi sampah ke TPA di lokasi tertentu, namun ini perlu diverifikasi lebih lanjut dengan data jangka panjang. 

Meningkatkan citra pariwisata dan pengalaman pengunjung, terutama di pantai-pantai populer yang sering menjadi sorotan internasional.

Penerapan teknologi ini juga dipakai sebagai bagian dari strategi ESG (environmental, social, governance) operator pariwisata.

Menangkap sampah mikro yang sering lolos dari pembersihan manual (mis. puntung rokok, serpihan plastik kecil), sehingga membantu mencegah masuknya lebih banyak mikroplastik ke ekosistem laut. 

5. Keterbatasan & tantangan operasional

Meskipun menjanjikan, beberapa keterbatasan penting perlu diperhatikan:

Bukan solusi tunggal: robot bekerja paling baik sebagai pelengkap, bukan pengganti total, untuk upaya pembersihan manual, pengelolaan sumber sampah hulu, dan edukasi masyarakat.

Kapasitas & waktu operasi terbatas: durasi operasi per hari (min 2,5 jam) dan jumlah sampah per sesi masih terbatas.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved