Serie A

Prediksi Formasi Juventus di Bawah Luciano Spalletti: 4-3-3

Paolo Di Canio yakin Luciano Spalletti akan memainkan formasi 4-3-3 di Juventus.

Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
Filippo MONTEFORTE / AFP
FORMASI 4-3-3 - (Arsip) Pelatih tim nasional Italia, Luciano Spalletti, berpose setelah konferensi pers di tempat latihan Coverciano di Florence pada 02 September 2023. Paolo Di Canio yakin Luciano Spalletti akan memainkan formasi 4-3-3 di Juventus. 

TRIBUNJOGJA.COM - Paolo Di Canio yakin Luciano Spalletti akan memainkan formasi 4-3-3 di Juventus.

Sementara itu, Beppe Bergomi memprediksi ide jenius dari mantan pelatih tim nasional Italia tersebut di Turin.

Spalletti akan ditunjuk sebagai pelatih baru Juventus setelah Igor Tudor dipecat pada hari Senin.

Bianconeri mengalahkan Udinese 3-1 hari ini dengan pelatih NextGen Massimo Brambilla yang menjadi pelatih sementara.

Spalletti telah mencapai kesepakatan dengan Juventus dan akan diumumkan sebagai pelatih baru Nyonya Tua dalam beberapa jam mendatang.

Mantan bintang Serie A Luca Marchegiani, Beppe Bergomi dan Paolo Di Canio, yang kini menjadi pakar Sky Sport Italia, mengungkapkan prediksi soal ahli taktik asal Tuscan itu.

"Tentu saja, meningkatkan efisiensi serangan. Saya yakin apa yang akan dilakukan Spalletti adalah memberi Juve identitas yang jelas," kata Marchegiani.

"Dia selalu melakukannya, dan saya rasa Spalletti juga terpilih untuk itu. Itulah yang saya harapkan, tetapi juga untuk memberi nilai tambah kepada beberapa pemain."

Sementara itu, Di Canio menyebut bahwa Spalletti akan menggunakan formasi 4-3-3 di Juventus.

"Melalui apa? Gaya bermain yang terdefinisi dengan baik: 4-3-3. Di lini depan, ada Yildiz dan Openda (di kiri), Conceiçao dan Zegrova (di kanan), Vlahovic dan David sebagai penyerang tengah). 

“Di lini tengah, ada Locatelli, Koopmeiners, Thuram, McKennie, dan Miretti. Mereka memiliki bek sayap yang bisa menyerang atau bertahan. Mereka punya banyak bek tengah."

Di Canio berpendapat bahwa Spalletti harus mengakhiri kebingungan di lapangan dan memberikan identitas yang jelas kepada tim.

"Dalam situasi ini, Yildiz tampak kurang berkembang dibandingkan yang lain karena ia mencoba melakukan sesuatu yang lebih dan malah kebingungan. 

“Bakat itu tak boleh disia-siakan; ia harus memberikan kepastian, dan ia melakukannya dengan formasi 4-3-3," tambah mantan penyerang tersebut.

“Saya mengharapkan sebuah ide jenius,” jelas legenda Inter Milan, Bergomi.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved