MSMB Wujudkan Pertanian Cerdas di Sragen lewat Program Tani Digital
MSMB bersama Komdigi hadirkan teknologi IoT Jinawi di Sragen, bantu petani tingkatkan hasil panen dan hemat pupuk hingga 50 persen.
TRIBUNJOGJA.COM - PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB) baru-baru ini kembali dipercaya oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia sebagai mitra implementasi teknologi digital sektor pertanian dalam program Tani Digital yang dilaksanakan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Program ini merupakan bagian dari Fasilitasi Pemanfaatan Teknologi Digital Sektor Pertanian yang digagas oleh Direktorat Kecerdasan Artifisial dan Ekosistem Teknologi Baru Komdigi.
Melalui program ini, MSMB menghadirkan solusi teknologi Internet of Things (IoT) untuk 16 kelompok tani dalam penerapan Solusi IoT Padi dan Jagung.
Chief Sales Officer (CSO) MSMB, Binar Perdana, menyampaikan bahwa pihaknya bangga dapat kembali dipercaya oleh Komdigi untuk mengimplementasikan inovasi agritech buatan anak bangsa di lapangan.
“Bagi kami, teknologi tidak menggantikan petani, tetapi memberdayakan mereka. MSMB hadir untuk memastikan bahwa teknologi digital benar-benar membumi dan memberikan manfaat nyata bagi petani,” ujar Binar.
Program ini menjadi langkah konkret MSMB dalam mempercepat adopsi teknologi digital di sektor pertanian agar petani dapat mengambil keputusan berbasis data, bukan sekadar berdasarkan kebiasaan. Teknologi utama yang digunakan MSMB adalah Jinawi, sistem pintar pemupukan presisi berbasis IoT yang mengintegrasikan sensor tanah dengan aplikasi digital RiTx Jinawi.
Sistem ini mampu menganalisis kandungan Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), serta parameter penting lainnya seperti pH, kelembapan, dan konduktivitas listrik (EC) tanah.
Baca juga: 4.187 Ton Gabah Petani Sleman Diserap Bulog
Dengan dukungan data secara real-time, petani dapat menentukan dosis pupuk secara tepat, efisien, dan ramah lingkungan sehingga biaya berkurang, hasil meningkat, dan lahan tetap lestari. Dari hasil implementasi tahap pertama, MSMB mencatat capaian signifikan.
Efisiensi pemupukan meningkat antara 20 hingga 50 persen, hal ini menunjukkan bahwa Jinawi layak diterapkan secara berkelanjutan karena mampu membantu dalam efisiensi penggunaan pupuk tanpa menurunkan produktivitas maupun hasil panen.
Keberhasilan implementasi ini juga mendapat apresiasi langsung dari Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Hafid, dalam kegiatan Panen Tani Digital di Kabupaten Sragen, Rabu (5/11/2025).
“Teknologi baru itu tidak hanya mengawang, tapi harus membumi. Internet of Things (IoT) dan kecerdasan artifisial (AI) adalah teknologi-teknologi baru yang harus kita manfaatkan agar berdampak langsung terhadap produktivitas masyarakat,” ujar Meutya Hafid.
Ia juga menyoroti dampak positif penggunaan teknologi MSMB di lapangan. “Tadi kita lihat produktivitasnya naik, sementara untuk penggunaan pupuk penurunannya sampai 50 persen, kemudian juga penurunan emisi karbon dan polusi air dengan penggunaan pupuk berlebih juga menjadi turun," ungkapnya.
Menurut Meutya, Tani Digital merupakan wujud nyata kolaborasi antara pemerintah, daerah, dan startup teknologi lokal dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Manfaat nyata dari teknologi Jinawi juga dirasakan langsung oleh para petani di Sragen. Salah satunya, Tri Widodo, petani anggota kelompok tani peserta program, yang membagikan pengalamannya kepada Menkomdigi.
“Saya sebelum pakai alat digital Jinawi itu, Bu, (pengeluaran biaya) pupuk per satu hektarnya 1,05 ton. Setelah pakai alat ini, saya menggunakan pupuk per hektarnya (hanya) 650 kilogram,” jelas Tri Widodo. Ia juga menambahkan, perangkat IoT tersebut juga membantu memantau kondisi lahan dengan lebih mudah.
Kolaborasi antara Komdigi, MSMB, dan Pemerintah Kabupaten Sragen menjadi bukti bahwa transformasi digital di sektor pertanian bukan sekadar konsep, tetapi solusi nyata yang berdampak langsung bagi petani.
Baca juga: Serapan Pupuk Subsidi di Kulon Progo Lampaui 60 Persen, Meningkat Sejak Diskon 20 Persen

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.