Bupati Bantul Abdul Halim Muslih
Siap Hadapi Krisis Iklim, Bupati Abdul Halim Perkuat Pertanian Organik di Bantul
Demi menghadapi krisi iklim, Pemkab Bantul menggandeng AOI untuk perkuat sistem pertanian organik di Kabupaten Bantul.
Penulis: And | Editor: APS
TRIBUNJOGJA.com – Dalam upaya menghadapi krisis iklim, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menggerakan para petani untuk memperkuat pertanian organik yang ada di Kabupaten Bantul.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, pihaknya terus mendukung pertanian organik. Hal ini terjadi karena Bantul berhasil menanam bawang merah glowing melalui sistem pertanian organik di lahan seluas 240 hektar (ha) di Nawungan.
"Bantul memiliki tempat holtikultura yang kuat dalam menyangga pangan di Bantul. Sejumlah tempat ini, yakni Kapanewon Kretek, Sanden, dan Srandakan," ungkap Bupati Abdul Halim dalam keterangan persnya, Senin (25/4/2022).
Pernyataan disampaikan oleh Bupati Abdul Halim saat melakukan audiensi dengan Aliansi Organis Indonesia (AOI) secara dalam jaringan (daring), pada Selasa (19/4/2022).
Baca juga: Siap-siap Tarif Retribusi Wisata Pantai Selatan Bantul Direncanakan Naik Jadi Rp 15 Ribu
Menurut Bupati Abdul Halim, pertanian masih menjadi salah satu sektor yang paling tahan banting di Bantul dibandingkan sektor-sektor lain.
"Meski (tahan banting), tetapi pelaksanaanya masih menemui banyak tantangan," lanjutnya.
Tantangan itu, lanjutnya, mulai dari bahan baku hingga jaminan untuk para petani bahwa produk mereka akan terserap dengan baik.
“Oleh karena itu, pertanian organik kini mulai banyak dilirik dan harga jual produknya pun melambung tinggi daripada produk nonorganik,” jelas Bupati Abdul Halim.
Baca juga: Majelis Talim An-Nisa di Bantul Gelar Penyaluran Santunan Kepada Ratusan Kaum Dhuafa dan Anak Asuh
Oleh karenanya, demi menggenjot sektor pertanian organik di Bantul, Bupati Abdul Halim menggandeng AOI untuk membantu menumbuhkan kualitas pertanian organik.
“Diharapkan dengan menggandeng AOI, pertanian di Kabupaten Bantul menjadi salah satu pionir dalam Asian Local Govenrments for Organic Agriculture (ALGOA),” jelas Bupati Abdul Halim.
AOI merupakan organisasi masyarakat sipil yang berbadan hukum perkumpulan, bersifat non-profit, dan independen.
Badan ini telah dipercaya oleh Pemkab Bantul karena kiprahnya dalam pengetahuan mengenai pertanian di Kabupaten Bantul, mulai dari program tunda jual yang dilaksanakan pada 2002.
Baca juga: Pemkab Bantul Akan Menaikkan Tarif Retribusi Wisata di Pantai Selatan
Program itu terbukti berhasil menjadi contoh yang bisa ditiru daerah-derah lain, utamanya terkait optimalisasi produk lokal agar terserap maksimal.
Untuk diketahui, penanaman pola tanam luar musim atau off season merupakan teknik penanaman dengan memanfaatkan pertanian organik.
Pertanian organik merupakan terobosan besar yang diprediksi dapat mempengaruhi pola tanam pada masa depan.
Adapun teknik penanaman tersebut dilakukan dengan cara mendaur ulang tanah dan tanaman melalui bahan organik.
