Raja Solo Meninggal Dunia

Raja Solo Meninggal Dunia, Sebelum Wafat Pohon Besar di Pesanggrahan Langenharjo Tumbang

Raja Keraton Surakarta, Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi, wafat di usia 77 tahun pada Minggu (2/1/2025) pagi.

|
DOK. Instagram Keraton Surakarta
Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi 
Ringkasan Berita:
  • Raja Keraton Surakarta, Kanjeng Sinuhun Paku Buwono XIII Hangabehi meninggal dunia pada Minggu (2/11/2025) pukul 07:29 WIB.
  • Sebelum Raja Paku Buwono XIII wafat, tepatnya pada 31 Oktober 2025, pohon jambu mete besar tumbang di Pesanggrahan Langenharjo.
  • Raja Paku Buwono XIII akan dimakamkan di Makam Raja-Raja Imogiri, Bantul, pada Rabu (5/11/2025).

 

TRIBUNJOGJA.COM, SURAKARTA - Berita duka datang dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat. 

Minggu (2/11/2025) pukul 07:29 WIB, Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi meninggal dunia di usia 77 tahun.

PB XIII wafat di RS Indriati Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Dikutip Tribunjogja.com dari Tribunsolo.com, Sinuhun Pakubuwono XIII mengalami sejumlah komplikasi penyakit.

Selama beberapa minggu terakhir, ia menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Indriati, Solo Baru.

Kerabat Keraton Solo, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Eddy Wirabhumi, menjelaskan bahwa kondisi Sinuhun sempat membaik sebelum akhirnya kembali memburuk.

“Iya, cukup lama, sebelum Adang Dal beliau sempat masuk rumah sakit, kemudian lumayan sehat dan kondur (pulang). Namun setelah acara Adang Dal itu, beliau sakit lagi, masuk lagi sampai sekarang. Sebenarnya sudah lama beliau sakit. Terakhir komplikasi, termasuk gula darahnya tinggi dan seterusnya. Sudah sepuh juga,” jelas Eddy, Minggu (2/11/2025).

Jenazah PB XIII akan dimakamkan di Kompleks Makam Raja Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tempat para raja Mataram terdahulu dimakamkan.

Dikutip Tribunjogja.com dari akun Instagram Keraton Surakarta, pemakaman PB XIII akan dilaksanakan pada Rabu Legi, 5 November 2025.

Baca juga: Jelang Pemakaman Sri Susuhunan PB XIII, Abdi Dalem Surakarta Siapkan Keranda dan Baju Seragam

Pertanda sebelum Raja Solo meninggal dunia

Adik Kanjeng Sinuhun Paku Buwono XIII Hangabehi, yaitu Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Surya Wicaksana yang akrab disapa Gusti Neno bercerita, terdapat tanda alam yang muncul sebelum kakaknya mangkat.

Sebagai informasi, Gusti Neno adalah adik ke-27 dari PB XIII. 

Gusti seno dan PB XIII merupakan 35 bersaudara, keturunan PB XII. Semasa hidupnya, PB XII semasa hidup memiliki enam istri, total 15 putra dan 20 putri.

Sementara, PB XIII yang pada Minggu pagi meninggal adalah anak kedua (anak laki-laki tertua) dari PB XII.

Diwartakan Tribunnews.com, sebuah pohon tua besar tumbang di Pesanggrahan Langenharjo, tempat peristirahatan yang dibangun Pakubuwono IX pada 1870 untuk semedi dalam rangka bermeditasi.

Pesanggrahan Langenharjo terletak di Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. 

Lokasinya 10 kilometer (km) dari Keraton Surakarta. Tempat ini bisa ditempuh sekitar 20 menit perjalanan dari Keraton Solo.

Pesanggrahan Langenharjo ada di tepi sungai (utara Sungai Bengawan Solo). Tempat ini dikelilingi oleh pohon-pohon besar.

Gusti Neno mengungkapkan, pohon yang tumbang sebelum Paku Buwono XIII Hangabehi wafat adalah pohon jambu mete.

"Jadi pada 31 Oktober 2025 beberapa hari lalu, pohon itu tumbang saat hujan deras dan angin kencang. Menimpa bangunan semi permanen di dekat pendopo pesanggrahan," ungkap Gusti Neno.

"Dan memang biasanya di Pesanggrahan Langenharjo segala hal terkait alam itu memberikan semacam perlambang atau sinyal atau sasmita (tanda)," terangnya.

(Tribunjogja.com/Tribunsolo.com/Tribunnews.com)

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved