Kumpulan Puisi Tentang Kebahagiaan: Saat Tersenyum dalam Kesederhanaan
Kebahagiaan bisa muncul dari rasa syukur, ketulusan, dan kedamaian di dalam hati.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Tak apa jika dunia tak selalu mengerti,
bahagia bukan soal dipuji,
tapi tentang berdamai dengan diri,
meski langkahmu tak sama dengan mereka.
Kau tak harus selalu menang,
bahagia datang saat kau jujur pada diri,
saat kau berhenti meniru dunia,
dan mulai menjadi dirimu sendiri.
Bahagia itu bukan di depan,
tapi di dalam setiap napas yang tenang,
ketika kau mencintai kekuranganmu,
dan tersenyum karena telah cukup.
4. Bahagia Pagi Ini
Matahari muncul dari ufuk timur,
membawa cahaya seperti pelukan,
burung-burung bernyanyi tanpa ragu,
seolah dunia baru saja lahir.
Aku menghirup udara perlahan,
merasakan hidup begitu nyata,
tak ada yang luar biasa pagi ini,
kecuali rasa syukur yang sederhana.
Bahagia ternyata sesederhana itu,
datang tanpa diminta,
cukup dengan hati yang tenang,
dan secercah cahaya di mata.
5. Ketika Aku Bahagia
Aku bahagia bukan karena segalanya baik,
tapi karena aku belajar berdamai,
dengan hal-hal yang tak bisa kuubah,
dan menerima bahwa hidup tetap indah.
Kadang bahagia datang perlahan,
menyelinap di sela letih dan tawa,
ia tak berteriak, tak memaksa,
hanya hadir seperti udara.
Dan ketika aku bahagia,
aku ingin dunia pun ikut tersenyum,
sebab kebahagiaan sejati,
selalu ingin dibagikan, bukan disimpan.
Baca juga: Kumpulan Puisi Cinta untuk Pasangan : Rasa Hangat yang Menggetarkan Hati!
6. Bahagia Itu Kamu
Kau datang seperti hujan di musim panas,
menyegarkan tanpa banyak kata,
hadirmu membuat segalanya lunak,
dan hati ini penuh warna.
Tak perlu janji atau kata manis,
cukup caramu menatap lembut,
di sana aku menemukan alasan,
mengapa cinta bisa begitu hangat.
Bahagia itu bukan tentang sempurna,
tapi tentang merasa cukup bersama,
dan di sisimu aku belajar,
bahwa cinta bisa sesederhana itu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/puisi-kebahagiaan.jpg)