Kumpulan Puisi Tentang Kebahagiaan: Saat Tersenyum dalam Kesederhanaan
Kebahagiaan bisa muncul dari rasa syukur, ketulusan, dan kedamaian di dalam hati.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
7. Bahagia yang Tertinggal
Kadang bahagia datang dan pergi,
seperti angin yang singgah di jendela,
tak selalu bisa ditahan,
tapi selalu meninggalkan rasa.
Meski ia singkat, aku bersyukur,
karena pernah mengenalnya dekat,
bahagia mengajarkan satu hal:
setiap detik hidup patut dirayakan.
Jadi jika esok terasa berat,
aku tahu cara menenangkan hati,
cukup mengingat saat bahagia singgah,
dan tersenyum, karena pernah berarti.
8. Bahagia Bersama Alam
Aku duduk di bawah langit biru,
menatap awan berjalan perlahan,
angin membelai rambut dan waktu,
membuat hati terasa damai sekali.
Alam tak pernah meminta apa pun,
hanya mengajarkan ketenangan,
dari gemericik air dan suara daun,
aku belajar arti kebahagiaan.
Bahagia ternyata sesederhana,
menyatu sejenak dengan semesta,
dan menyadari bahwa hidup ini,
sudah indah sejak awal mula.
9. Bahagia Itu Damai
Bahagia bukan tentang tertawa,
tapi tentang damai di dalam dada,
tentang hati yang tak lagi berperang,
dan pikiran yang tak lagi curiga.
Damai tak perlu banyak alasan,
cukup tenang dalam keyakinan,
bahwa semua akan baik-baik saja,
meski langkah terasa perlahan.
Bahagia itu sederhana,
bukan milik siapa yang kaya,
tapi siapa yang mampu tenang,
meski dunia sedang bising sekali.
10. Bahagia Itu Ada
Bahagia tidak pergi ke mana-mana,
ia selalu ada di sini,
menunggu kita berhenti sebentar,
untuk melihat hidup dengan hati.
Kadang kita terlalu sibuk mengejar,
padahal bahagia menunggu di belakang,
menyapa lembut setiap kali kita lelah,
dan berkata, “Aku masih di sini.”
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/puisi-kebahagiaan.jpg)