Berita Kesehatan

Capek Selalu Disalahin Orang Tua? Begini Dampaknya Saat Hubungan dengan Orang Tua Jadi Toxic

Pernah merasa setiap keputusanmu selalu salah di mata orang tua? Atau, ketika kamu mencoba bicara soal perasaan, malah dianggap drama atau

Gemini AI
ILUSTRASI - Capek Selalu Disalahin Orang Tua? Begini Dampaknya Saat Hubungan dengan Orang Tua Jadi Toxic 

Padahal, pengabaian seperti ini bisa memicu depresi atau kecemasan sosial.

4. Orang tua narsistik

Semua harus tentang mereka. Anak harus jadi cerminan kesuksesan orang tua bukan dirinya sendiri.


Akibatnya, anak merasa hidupnya dijalankan untuk memenuhi ego orang lain.

5. Orang tua yang selalu membandingkan


“Lihat tuh anak tetangga, rajin banget!”
  Kalimat ini mungkin terdengar sepele, tapi jika diulang terus, bisa melukai harga diri anak dan membuat mereka tumbuh dengan rasa tidak pernah cukup.

Luka yang Terbawa hingga Dewasa

Efek dari hubungan toksik dengan orang tua tidak berhenti di masa kecil.
Banyak orang dewasa yang masih merasa bersalah setiap kali menolak permintaan orang tua, takut dianggap durhaka, atau bahkan tidak bisa menentukan pilihan hidup sendiri tanpa restu keluarga.

Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang tumbuh dengan orang tua toksik lebih rentan mengalami:

  • Kecemasan dan depresi jangka panjang
  • Rasa rendah diri dan takut gagal
  • Kesulitan menjalin hubungan sehat
  • Kecanduan, perilaku menyakiti diri, atau kelelahan emosional (burnout)

Belajar Menyembuhkan Diri

Menghadapi orang tua toksik tidak berarti harus memutus hubungan. Namun, penting untuk menetapkan batas yang sehat (boundaries) agar tidak terus terjebak dalam lingkaran yang sama.

Berikut beberapa langkah yang disarankan para terapis:

  • Sadari bahwa perasaanmu valid. Kamu berhak merasa terluka dan ingin diperhatikan.
  • Jangan berusaha mengubah mereka. Fokus pada perlindungan diri sendiri.
  • Bangun sistem dukungan. Temukan teman, pasangan, atau konselor yang bisa mendengarkan tanpa menghakimi.
  • Rawat diri. Luangkan waktu untuk kegiatan yang menenangkan, seperti menulis jurnal, berjalan, atau meditasi.
  • Pertimbangkan terapi profesional. Banyak platform online, seperti Talkspace, menawarkan bantuan dengan biaya terjangkau dan ruang aman untuk bercerita.

Cinta Tidak Seharusnya Menyakitkan

Setiap anak berhak tumbuh dengan kasih sayang yang sehat bukan cinta yang dikaitkan dengan tuntutan, kontrol, atau rasa bersalah.


Menyadari bahwa hubungan dengan orang tua bisa toksik bukan berarti kamu tidak menghormati mereka, tapi tanda bahwa kamu mulai mencintai dirimu sendiri.

Karena pada akhirnya, cinta yang sehat bukan tentang siapa yang paling benar, tapi siapa yang mau saling mendengarkan dan tumbuh bersama.


( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved