GIPI DIY Minta Destinasi Wisata Outdoor Antisipasi Cuaca Ekstrem 

Destinasi wisata yang berpotensi paling terdampak dengan perubahan cuaca ekstrem adalah destinasi outdoor.

TRIBUNJOGJA/Istimewa
ILUSTRASI - Hujan lebat disertai angin kencang dan petir melanda sejumlah wilayah di Sleman 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY meminta industri pariwisata untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi. 

Ketua GIPI DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie, mengatakan perubahan cuaca saat ini sangat dinamis.

Sebagai tuan rumah yang baik, industri pariwisata di DIY juga harus melakukan antisipasi. 

“Karena perubahan cuaca sekarang dinamis sekali. Berbeda dengan dulu lebih mudah diprediksi. Kalau saat ini kan agak sulit ya, sehingga ini menjadi bagian kesiapan kita, dan bagaimana kita beradaptasi dengan perubahan cuaca, yang kini juga menjadi isu internasional,” katanya, Minggu (23/11/2025). 

Ia menerangkan destinasi wisata yang paling terdampak dengan perubahan cuaca adalah destinasi outdoor.

Untuk itu, destinasi outdoor diharapkan untuk selalu memantau informasi prakiraan cuaca.

Tujuannya agar destinasi bisa memberikan informasi kepada pengunjung.

Baca juga: Dampak Hujan Deras, Talut Sungai Buntung di Bangunrejo Yogyakarta Ambrol

Dengan begitu, wisatawan dapat membekali diri dengan perlengkapan yang dibutuhkan.

Tidak hanya destinasi wisata, Pemerintah Daerah DIY melalui laman visiting jogja juga harus memberikan informasi serupa.

Dengan demikian, wisatawan yang berkunjung ke DIY memiliki acuan dan menyiapkan antisipasi.

“Pertama, pasti update informasi (prakiraan cuaca), ini menjadi reminder kami ke seluruh pengelola destinasi, terutama destinasi yang sifatnya alam. Ini termasuk reminder ke wisatawan sendiri. Karena informasi itu kan bisa diakses oleh wisatawan juga. Pemda melalui visiting jogja juga melakukan hal yang sama, supaya bisa menjadi acuan bagi wisatawan yang masuk ke DIY,” terangnya.

Di sisi lain, pihaknya juga melakukan peningkatan kapasitas SDM dengan pelatihan kebencanaan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). 

“Kalau di GIPI namanya Jogja Tourism Crisis Center (JTCC), ada pelatihan-pelatihan, sehingga destinasi wisata bisa melakukan antisipasi. Ini juga untuk membiasakan destinasi terhadap perubahan cuaca, yang sekarang sulit diprediksi,” imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved