Berita Jogja Hari Ini

Tepati Janji! Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo Copot Seluruh Baliho Bermuatan Wajahnya

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, merealisasikan ucapannya untuk "membersihkan" ruang publik dari wajah pejabat, termasuk wajahnya sendiri.

|
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
COPOT BALIHO - Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mencopot baliho bermuatan wajahnya, di area Puskesmas Danurejan 2, Minggu (23/11/25). 
Ringkasan Berita:
  • Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo merealisasikan ucapannya untuk "membersihkan" ruang publik dari wajah pejabat, termasuk wajahnya sendiri
  • Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, benar-benar merealisasikan ucapannya untuk "membersihkan" ruang publik dari wajah pejabat, termasuk wajahnya sendiri
  • ​Langkah tidak biasa ini diambil sebagai bentuk komitmen mengurangi polusi mata di sudut-sudut kota, sekaligus memberikan contoh bahwa pejabat publik tak perlu narsis di luar masa kampanye.

 

TRIBUNJOGJA.COM, ​YOGYA - Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, benar-benar merealisasikan ucapannya untuk "membersihkan" ruang publik dari wajah pejabat, termasuk wajahnya sendiri.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, benar-benar merealisasikan ucapannya untuk "membersihkan" ruang publik dari wajah pejabat, termasuk wajahnya sendiri

​Langkah tidak biasa ini diambil sebagai bentuk komitmen mengurangi polusi mata di sudut-sudut kota, sekaligus memberikan contoh bahwa pejabat publik tak perlu narsis di luar masa kampanye.

​"Kita berkomitmen untuk membersihkan sampah visual, baliho-baliho yang tidak penting itu (seharusnya) tidak ada. Nah, saya memulai dari diri saya sendiri," ujar Hasto.

​Mantan Kepala BKKBN RI itu menyampaikan, keberadaan foto Wali Kota maupun Wakil Wali Kota yang terpampang di mana-mana seringkali tidak memiliki urgensi yang jelas bagi masyarakat.

​Menurutnya, jika baliho tersebut tidak membawa pesan substansial dan hanya memajang wajah, lebih baik ruang informasi dimanfaatkan untuk hal lain.

​"Kalau hanya menjadi sampah visual, bukannya lebih baik kita turunkan saja? Diganti, diganti saja dengan pesan-pesan yang sifatnya bermanfaat untuk masyarakat," tegasnya.

​Hasto menyebut, ruang kosong bekas foto wajahnya tersebut akan diganti dengan materi layanan publik yang lebih krusial dan informatif.

Salah satunya, untuk memperkuat edukasi mengenai penanganan stunting yang dewasa ini masih menjadi problem serius di wilayah Kota Pelajar.

​"Saya kira itu lebih bermanfaat kalau untuk edukasi stunting. Apalagi (baliho) ini lokasinya di area Puskesmas yang ramai disambangi warga," ungkapnya.

Dalam kegiatan tersebut, Hasto menyebut, setidaknya ada tujuh titik baliho bergambar dirinya yang menjadi target operasi penurunan dan penggantian visual.

​Ia pun berharap, langkah inisiatif bersih-bersih wajah sendiri ini bisa menjadi sebuah contoh baik yang dapat oleh kepala daerah lainnya. 

Menurutnya, kecuali dalam masa-masa kampanye pesta demokrasi, pemasangan foto diri pejabat secara masif sebenarnya tidak terlalu penting.

​"Mudah-mudahan semua kepala daerah itu sama-sama sebetulnya (pemikirannya). Enggak penting-penting amat pasang foto kita. Kecuali kalau Pilkada, ya," urai Hasto.

Sebagai informasi, aksi Wali Kota ini merupakan tindak lanjut cepat dari komitmen yang telah disampaikannya secara langsung beberapa hari silam.

​Dalam pertemuan dengan Komite Ekonomi Kreatif, Kamis (20/11/25), ia memberikan tenggat waktu pada jajaran Dinas Kominfosan untuk merombak desain baliho pemerintahan.

Ia menegaskan, ingin mendongkrak city branding Kota Yogyakarta, salah satunya untuk mempromosikan Calendar of Festival 2026, ketimbang memajang wajahnya sendiri.

​"Ngapain harus memakai foto saya? Sudah enggak kampanye juga. Wong ya ora arep nyalon (tidak akan mencalonkan) Wali Kota lagi," cetusnya kala itu. 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved